Ganjar Ingin Hutan Penggaron Sekelas Disneyland
Selasa, 1 Oktober 2013 22:40 WIB
wana wisata Penggaron tahun 2013......
wana wisata penggaron tahun 20xx.......Insya Allah seperti disneyland....
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih
Permadi
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Mobil berpelat merah H 1 tiba-tiba
berhenti di pintu gerbang Wana Wisata Hutan Penggaron, Ungaran Timur, Kabupaten
Semarang, Selasa (1/10/2013). Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turun dan
menghampiri petugas loket.
“Ramainya
hari apa?” tanya Ganjar.
“Ramainya
Sabtu dan hari libur, Pak,” jawab sang petugas.
Ganjar
kemudian keliling Wana Wisata Hutan Penggaron dan berhenti di kawasan Drive in
Golf. Ganjar manggut-manggut ketika melihat kawasan Wana Wisata Hutan Penggaron
menyimpan potensi cukup besar untuk meningkatkan pariwisata Jawa Tengah.
“Kalau
kita punya niatan untuk mengembangkan potensi wisata di Jawa Tengah, potensi di
sini oke banget, dekat kota, akses jalannya bagus termasuk dekat tol. Dari sisi
jalan tidak ada masalah, ini harus terus didorong,” ujarnya.
Pengembangan
wisata di Hutan Penggaron, kata Ganjar, bisa dilakukan melalui mekanisme kerja
sama operasi (KSO). “Kalau kendalanya model pengelolaan, sebenarnya bisa segera
didorong dari sekarang untuk memilih yang mana model pengelolaannya. Jadi
dihitung dulu untung ruginya dari segala macam aspek untuk model
pengelolaannya,” ujarnya.
Ganjar
mengatakan, tren penurunan pengunjung Wana Wisata Hutan Penggaron akibat tidak
adanya wahana lain selain wisata alam.
”Kalau
wisata alam dan fasilitasnya mung kaya ngene ya tidak menarik pengunjung. Konsep
Taman Safari sangat menarik, juga banyak wahana dimunculkan, baik alam dan
wahana lainnya. Kalau mau membayangkan wahananya sekelas Disneyland, jangan
sekelas Ancol,” ujarnya.
Untuk
mewujudkan Jateng Park, kata Ganjar, harus segera dipercepat perencanaan
pembangunannya. “Dengan dibangunnya Jateng Park akan meningkatkan nilai tambah
bagi daerah di sekitarnya. Jadi harus dipercepat, kalau bisa didorong terus
kapan mulai bekerja dan rencana aksinya," katanya.
General
Manager Kesatuan Bisnis Mandiri Jasa Lingkungan Pengelolaan Lain, Perhutani,
Budi Setiono mengatakan, pembangunan Jateng Park di lahan Perhutani seluas 500
hektar sudah siap dilaksanakan.
“Investor
dari PT Bangunrimba Abadi yang juga mengelola taman safari di Jawa Barat dan
Jawa Timur sudah berminat. Mereka telah melakukan pembahasan dan
peninjauan di lokasi pada Juli 2013 lalu,” ujarnya.
Untuk
konsep, kata Budi, dari pihak investor menawarkan tema padang pasir. “Menurut
investor tempat wisata harus punya tema, kalau tidak ada tema pengunjung akan
bosan. Jika terealisasi ditargetkan sebanyak satu juta pengunjung. Kalau saat
ini pengunjung wana wisata pada tahun 2012 mencapai 10.998 pengunjung dan
trennya turun dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Budi mengatakan
taman safari akan menempati lahan seluas 50 hektar atau 10 persen dari total
luas lahan. “10 persen hanya untuk taman safari, sisanya untuk wisata alam,
golf, penginapan dan lainnya. Namun konsepnya tidak mengubah alam, menebang
pohon, tidak mematikan mata air, dan tidak menggangu resapan air tanah,”
ujarnya.
Untuk
rencana pembangunan, kata Budi, sudah dibahas dan disetujui Pemprov Jateng dan
Pemkab Semarang. “Kendala dalam pembangunan Jateng Park adalah model
pengelolaan yakni apakah memakai sistem kerjasama, pinjam pakai, atau tukar
guling, itu belum diputuskan. Model pengelolaan masih akan dibahas dengan
Dirjen dan Kementerian,” ujarnya.
Seusai
instruksi Gubernur, kata Budi, pihaknya akan mengirim surat kepada investor dan
semua pihak terkait untuk membahas pembangunan Jateng Park. “Minggu ini akan
kami surati semua pihak termasuk investor untuk pembahasan lebih lanjut terkait
pembangunan Jateng Park,” ujarnya.