MENDAMBA BIS WISATA DI BUMI LUMPIA
Oleh : Sae Panggalih
Beberapa minggu belakangan
ini, Saya sangat terkagum-kagum dan memberi acungan jempol terhadap upaya yang
dilakukan oleh dinas pariwisata Provinsi DKI Jakarta didalam pengadaan bis
wisata berjuluk “ Jakarta City Tour “ yang
bertujuan untuk menggenjot jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara supaya sudi berkunjung ke tanahnya Si Pitung ini. Langkah serius Pemprov Jakarta untuk
pengadaan bis wisata ini disinyalir dicontoh dari keberhasilan Pemerintah
negara Singapura dan Kota Solo Jawa Tengah di dalam memajukan wisata daerahnya
masing-masing dengan pengadaan sarana transportasi wisata yang nyaman dan
dilengkapi dengan sarana penunjang kepariwisataan yang memadai ( semisal adanya jasa pemandu wisata dan polisi wisata di
setiap armada bisnya ) . Rencananya, rute perjalanan bis City Tour milik
Pemkot Jakarta ini akan berkeliling di kawasan-kawasan wisata terkenal di
Ibukota ( semisal kawasan Bundaran HI, Monas, Kota Tua, dan destinasi wisata
lainnya ) tanpa dipungut bayaran sepeserpun , baik untuk turis asing maupun
domestik . Upaya ini diyakini oleh Gubernur Jakarta ( Bapak Jokowi ) dapat
mensukseskan program “ Enjoy Jakarta “ yang sudah sejak lama
dilaunching oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta .
Di Solo sendiri, Pengadaan bus
wisata berjuluk “ Bis Werkudara“ yang
merupakan buatan dalam negeri diyakini oleh Pemkot Surakarta sebagai langkah efektif
untuk mendongkrak pendapatan daerah di kota yang berjuluk “ The Spirit Of Java “ ini
dikarenakan membludaknya minat
wisatawan domestik dan mancanegara untuk menjelajahi berbagai tempat wisata
yang sebelumnya mungkin belum pernah mereka kunjungi di Kota Surakarta . Sedangkan
di negara Singapura , Pengadaan bus wisata sudah diadakan sejak beberapa dekade
yang lalu seiring dengan di-launchingnya program visit Singapore yang dianggap berhasil di dalam mendongkrak
kunjungan wisatawan asing dan domestik untuk berkunjung ke negeri Surganya belanja ini .
Berkiblat pada keberhasilan ketiga
wilayah tersebut di dalam memajukan wisata di daerahnya masing-masing . Saya
sangat berharap di suatu hari nanti, Pemkot Kota Semarang melalui Dinas
Pariwisata , yang sedang berupaya di dalam menggenjot jumlah kunjungan turis
melalui launching program “ Ayo Wisata Ke
Semarang “ juga bisa mengadakan
fasilitas bis wisata semacam ini untuk warganya dan para turis agar bisa
menjelajahi berbagai macam destinasi wisata andalan di Kota Semarang ( Rutenya semisal melewati kawasan :
Klenteng Sam Poo Kong, Museum Ranggawarsita, Taman Mini Jawa Tengah , Tugu
Muda, Lawang Sewu, Kota Lama, Pasar Johar, Pusat Oleh-oleh Pandanaran, Kampung
Batik Semarangan , Wihara Watugong , Pusat Lumpia Gang Lombok, Pecinan, Kawasan
Pasar Malam Semawis, dan destinasi wisata lainnya ) . Yang perlu
digarisbawahi disini adalah bahwa bis yang dimaksud bukanlah bis Trans Semarang
yang berfungsi untuk melayani sarana transportasi umum sehari-hari milik Kota
Semarang yang sudah difungsikan sejak beberapa tahun yang lalu , malainkan yang
dimaksud disini adalah bis wisata khusus yang memang disediakan oleh Pemkot
Semarang untuk mensukseskan program “ Ayo
Wisata ke Semarang tahun 2014” dan
Program Visit Jateng 2014. Semoga
bisa menjadi perhatian dinas pariwisata Kota Semarang dikarenakan sektor wisata
setiap wilayah dapat dijadikan sebagai aset pendapatan daerah yang
menguntungkan, Sebut saja keberhasilan dunia wisata di Korea, Jepang, Amerika,
dan Eropa yang banyak menghasilkan pundi-pundi penghasilan untuk pendapatan
negara .
Solo dan bis wisatanya
Jakarta dan bis wisatanya barunya
Singapura dan bis wisatanya
Semarang tanpa bis wisatanya......kasian....
No comments:
Post a Comment