Thursday, November 12, 2015

GERBANG LEGENDARIS DI PUSAT KOTA LUMPIA......


 
 Sketsa gambar Replika Gerbang Legendaris DP Mall yang berada di Bodjong Straat

Seminggu yang lalu, sepulang dari Toko Buku Gramedia Pemuda yang terletak satu bangunan dengan Hotel Amaris Semarang..Tak sengaja aku melihat ada sebuah bangunan tua berbentuk gerbang raksasa di dekat DP Mall Semarang...dan pada saat itu, yang terbesit di pikiranku hanyalah mengatakan bahwa bangunan itu pasti pernah menjadi salah satu bagian dari kejayaan Lawang sewu yang terletak tidak begitu jauh dari bangunan gerbang tua tersebut..Tapi untuk meyakinkan rasa penasaranku tersebut, aku mencoba untuk mencari keterangan dari salah seorang narasumber yang berada di sekitar kawasan DP Mall tersebut, dan berjumpalah aku dengan seorang Kakek bernama Pak Toemino yang merupakan salah satu pengayuh becak yang sudah mangkal di daerah Pemuda sejak tahun 1980an...menurut penuturan beliau, gerbang raksasa di DP Mall yang memiliki arsitektur gaya kolonial tersebut (dikarenakan memiliki ukuran jendela-jendela yang besar dan bergaya abad 20-an) bukanlah bagian dari gedung lama zaman Walondho, melainkan hanya merupakan replika yang dibuat semirip mungkin dengan gerbang Panti Asuhan Bodjong yang pernah berdiri kokoh di sekitar kawasan tersebut, dan lokasi Panti Asuhannya-pun diperkirakan ada di sekitar kawasan DP Mall tersebut yang kini sudah tak tersisa bentuk bangunannya dikarenakan sudah berubah menjadi bangunan baru yang dikomersialkan menjadi kawasan perdagangan modern...Menurut beliau pula, Kawasan daerah Bodjong yang sekarang sudah berganti nama menjadi jalan Pemuda tersebut...dulunya terdapat banyak gedung-gedung tua yang tersebar dan berbaris rapi di sepanjang jalan Pemuda....Bahkan dahulu kala, di kawasan Bodjong terdapat model kendaraan atau transpotasi umum bernama Trem yang hilir mudik di kawasan depan Lawang Sewu...Tapi sayang di tahun 70-an , kendaraan trem dihentikan jam operasionalnya oleh Pemkot Semarang dikarenakan dianggap sudah tidak relevan lagi dan menyebabkan kemacetan.....
 
 Gerbang DP Mall era Kolonialisme Belanda yang merupakan bagian dari Gedung Protestantsch Weeshuis 
 Sketsa gambar Gerbang DP Mall kini, yang menjadi tempat pembayaran karcis parkir DP Mall

 O ya, Kembali ke masalah Gerbang Panti.....Menurut Pak Toemino, dahulunya ada sebuah Panti Asuhan yang dikelola oleh yayasan sosial Hindia Belanda , tapi untuk tahun pendiriannya beliau tidak begitu mengetahui dikarenakan sisa bangunannya sudah tidak lagi berbekas...padahal jika ada sisa bangunannya, kita pasti bisa mengetahui usia Gerbang Panti tersebut dari tulisan besar yang biasanya tertera di atas atap bangunan kuno era kolonial...biasanya bertuliskan ANNO 19XX...seperti yang kerap tertera pada kebanyakan gedung belanda lainnya yang tersebar dipenjuru Semarang.......Pemikiran Saya pribadi kemudian jauh mengawang-awang dan coba untuk memperkirakan bahwa bisa saja ukuran Panti Asuhan kuno ini cukuplah besar dan megah, hal itu bisa terlihat dari replika megah gerbang panti tersebut yang dibuat dengan skala bangunan yang sama dengan gerbang aslinya....pastinya gedungnya lebih besar dari gerbangnya (Pemikiran sederhana tanpa kepastian)...

 
 Mungkin keramaian gedungnya dulu seperti ini ya..terdapat ratusan anak panti yang menghuni didalamnya...Tapi tak tahu Pasti aku bentuk asli dari Panti Asuhan Bodjong dikarenakan ini merupakan ilustrasi gambar yang aku ambil dari Panti Asuhan era Kolonial yang ada di Batavia

Semoga Pemerintah Kota Semarang tidak akan pernah lagi menggusur bangunan tua yang ada di bumi lumpia ini, dikarenakan sejarah merupakan bagian dari kehidupan yang tak boleh untu dilupakan..karena berkat sejarahlah kita semua bisa berada di dunia yang modern ini...Semoga Kota Semarang tetap "SETARA" Sehat , Tertib, aman, dan Sejahtera untuk selama-lamanya.........kenali Semarangmu dan Cintai Kotamu........

No comments:

Post a Comment