Friday, October 3, 2014

KETIKA KAMBING-KAMBING ITU TAK HADIR KEMBALI DI PASAR KAMBING.........JELAJAH SEMARANG EDISI IDUL ADHA


Pasar Kambing......ya mungkin mayoritas warga Kota Semarang tidak begitu asing dengan nama pasar yang satu ini..terletak di Jalan Tentara Pelajar, tepatnya dekat dengan daerah Javamall Peterongan...Lalu, Kenapa bisa diberi nama pasar Kambing ? Apakah karena ada banyak kambingnya atau karena bau prengus penduduknya yang seperti kambing ( he..he..hee...), ternyata setelah usut punya usut dari Bapak Sugiyanto (57), pedagang kambing yang sejak 1981 menggelar dagangannya di tempat itu menuturkan, dia dan 20-an pedagang lainnya merupakan generasi keempat. Dia mengaku tidak tahu persis sejarah berdirinya Pasar Kambing yang telah menjadi usaha satu-satunya sejak dahulu.

”Kalau dari cerita orang-orang, pedagang kambing pertama adalah warga Kelurahan Jomblang. Mereka berjualan kambing di tempat itu secara turun-temurun, kemudian diikuti warga Lamper dan  sekitarnya. Sebelum digusur, ada 20-an pedagang,”tutur ayah dua anak dan enam cucu yang juga warga Jalan Kedondong Dalam No 17, Kelurahan Lamper Tengah, Kecamatan Semarang Selatan itu, kemarin.Tanpa Solusi 

Dengan suara parau, lelaki itu juga menyesalkan cara menggusur yang telah dilakukan oleh aparat Satpol PP Kota Semarang. Dia menilai, cara yang dilakukan selain tidak sopan juga tidak diberikan solusi, pedagang kambing selanjutnya harus pindah ke mana.”Setiap bulan, para pedagang juga harus membayar Rp 30 ribu ke kelurahan. Kami para pedagang seperti Pak Yusuf, Pak Muslih, Pak Yakub, tentunya kebingungan, karena jualan kambing adalah usaha kami satu-satunya. 

Sejak digusur, terpaksa saya harus berjualan di depan rumah. Teman-teman yang lain, saya sendiri tidak tahu ke mana,”katanya. Pedagang makanan yang tidak jauh dari lapak pedagang kambing, Imronah (57) juga mengakui kekecewaannya kepada petugas Satpol PP yang tidak memberikan pengertian kepada masyarakat kecil seperti dirinya.”Atas nama ketertiban, masyarakat kecil yang selalu menjadi korban. Kami ini mencari uang halal, dan tidak mengganggu orang lain. Toh kami juga setiap bulan membayar iuran kebersihan Rp 20.000 kepada petugas kelurahan,”tuturnya.

Terkait keberadaan Pasar Kambing yang kini tiada lagi, Mulyono (49), warga Kelurahan Lamper Kidul berharap, seharusnya Pemerintah Kota Semarang menyediakan tempat bagi para pedagang sebelum melakukan penggusuran.”Pasar Kambing itu sudah ada sejak saya kecil. Menjadi alternatif bagi masyarakat di Kota Semarang yang hendak mencari kambing untuk akikah atau kurban. Ketika menjelang Idul Adha kemarin, banyak pedagang kambing justru berjualan seenaknya dan baunya mengganggu masyarakat, tapi didiamkan saja,”katanya kesal.Terpisah, Kepala Satpol PP Gurun Risyadmoko menjelaskan, penertiban lapak pedagang kambing di Jalan Tentara Pelajar itu dilakukan untuk menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2000 Tentang PKL dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Fungsi Trotoar. 

”PKL itu seharusnya dalam berjualan harus bongkar pasang dan trotoar itu peruntukannya untuk pejalan kaki, bukan untuk berjualan,”katanya.Dia menambahkan, pihaknya mendapat banyak aduan dari masyarakat. Khususnya soal hak pejalan kaki yang tak terpenuhi akibat banyaknya PKL yang menempati trotoar. Menurut rencana, PKL yang akan ditertibkan mulai dari patung kambing di ujung Jalan Tentara Pelajar, hingga jembatan Kali Bajak tepi Pasar Mrican. 

2 comments:

heru said...

BELI DOMBA untuk memenuhi kebutuhan daging domba segar pelanggan kami minimal 3,5 ton/hari. Saya HERU ketua kelompok ternak BEJO UTOMO Kabupaten Malang - Jawa timur menawarkan bisnis yang saling menguntungkan. Tugas anda hanya membeli bibit domba dari kami harga rp 30 ribu/kg kemudian anda gemukkan selama 3 bulan - 5 bulan. Hasil panen domba anda akan saya beli dengan harga yang sama rp 30 ribu/kg. Hub.Heru tlp/wa 081334372800 atau website www.malangkambingdombasuper.blogspot.com

heru said...

BELI DOMBA untuk memenuhi kebutuhan daging domba segar pelanggan kami minimal 3,5 ton/hari. Saya HERU ketua kelompok ternak BEJO UTOMO Kabupaten Malang - Jawa timur menawarkan bisnis yang saling menguntungkan. Tugas anda hanya membeli bibit domba dari kami harga rp 30 ribu/kg kemudian anda gemukkan selama 3 bulan - 5 bulan. Hasil panen domba anda akan saya beli dengan harga yang sama rp 30 ribu/kg. Hub.Heru tlp/wa 081334372800 atau website www.malangkambingdombasuper.blogspot.com