Sunday, March 13, 2016

HAL-HAL ANTI "MAINSTREAM" TERKAIT LAWANG SEWU (Part 2)

Ternyata ada Bekas Ruang Dansa Para Sinyo dan Noni Belanda yang Bikin Merinding Habis.....

 

Mereka yang dulu suka berdansa di abad 20-an..tetap eksis berdansa hingga 2016 dalam wujud makhluk yang berbeda...hiiiiii sereeemm....

 
 

Benerapa sudut ruang Dansa di Lawang Sewu yang bikin bulu kuduk merinding karena isu Spooky-nya

Saya yakin, semua teman-teman pernah menyaksikan film-film Disney maupun film Barat yang bersetting abad 20 atau bertema kerajaan-kerajaan Eropa (minimal pernah lihat film Cindrella-lah)..disalah satu adegannya, pasti akan ada bagian berpesta yang diselingi acara berdansa bersama pasangannya masing-masing..Pada masa itu, hiburan "dansa-dansi "(sebutan Bung Karno untuk menyebut gaya menari ala Barat) memang sangat digemari oleh kalangan pemudi dan pemuda dari negeri Eropa, hingga wabahnya-pun dapat dirasakan hingga ke wilayah Jajahannya, termasuk ke wilayah Indonesia dan Semarang pada khususnya, di wilayah ini sendiri..dulu banyak ditemukan banyak kawasan elit berupa bar maupun restaurant-restaurant milik pengusaha Belanda yang kerap dimanfaatkan untuk budaya dansa-dansi dengan pasangan tercinta (seperti keberadaan Gedung Marabunta di Kota Lama yang pernah dimanfaatkan sebagai gedung tonil dan pusat hiburan rakyat Belanda paling populer di Semarang)...Selain di lokasi-lokasi hiburan, acara dansa-dansi para sinyo dan noni juga kerap digelar di kantor-kantor atau institusi resmi milik Pemerintah Hindia Belanda (terutama di acara ulang tahun perusahaan, malam mingguan, Ulang Tahun Ratu Wilhelmina dan puncaknya di HUT Kemerdekaan Negeri Belanda)..dan salah satu tempat yang paling populer kala itu ya di Gedung Lawang Sewu yang memiliki banyak ruangan luas dan terkesan pas untuk tradisi dansa-dansi para Londho dahulu kala....Tapi yang bikin merinding mas Blogger adalah, ternyata para Sinyo dan Noni itu masih kerap berdansa dan eksis berjoget Londho hingga sekarang lho ..tepatnya di malam hari, bahkan menurut keterangan tour guide di Lawang Sewu, beberapa pengunjung dan penjaga gedung ini..pernah mendengar ada suara musik Klasik (seperti gaya musik Mozart dan Beethoven) melantun merdu diselingi suara gelak tawa sekumpulan orang misterius dan hentak sepatu orang menari...Bahkan dahulu ada salah satu pengunjung yang memiliki indera keenam, pernah menyaksikan ada sekumpulan orang Belanda yang menari dansa di salah satu ruangan yang terletak di Gedung Utama..Ya mungkin mereka semua"makhluk tak kasat mata" masih butuh hiburan untuk dunianya yang sudah berlainan dengan kita yang masih hidup ...."hiiii sereem....

Tak ada AC (Pendingin ruangan Modern) , Sistem Pendingin Bawah Tanah-pun Jadi.... 


 Kolam-kolam air yang dimanfaatkan untuk menyalurkan hawa sejuk ke seluruh bagian Gedung Lawang Sewu

 

Jendela dan Pintu di Lawang Sewu dibuat ukuran besar agar sirkulasi udara dapat berganti dengan sempurna 
  
Pada awal abad ke-20...Sistem pendingin ruangan modern seperti sekarang belumlah ditemukan...Lalu Bagaimana para Meneer, Menprouw, Sinyo, dan Noni bisa bertahan dari hawa panas negeri jajahannya di Indonesia, khususnya di Kota Semarang yang merupakan wilayah pesisir yang "puanase ngentang-ngentang" (tutur masyarakat Semarang untuk menyebut suhu panas yang ekstrim)...Oh ternyata setelah mas Blogger telusuri kesana-kemari di area Gedung Lawang Sewu...Jawaban ilmiah dan logis yang terkait sistem pendingin ruangan era Hindia Belanda abad 20 bisa terpecahkan seketika itu juga...Menurut keterangan tour guide yang pernah Mas Blogger temui, sistem pendinginan ruangan untuk gedung lawang sewu ternyata berasal dari ruangan bawah tanah gedung ini yang banyak terdapat kolam-kolam air raksasa untuk menyalurkan sirkulasi hawa dingin ke semua ruangan yang disalurkan melalui perantara instalasi pipa-pipa udara sederhana yang dibuat kala itu..maklum teknologi AC Modern belum ditemukan...Selain menggunakan ruang bawah tanah sebagai penyalur hawa sejuk, Pihak arsitek lawang Sewu juga membuat jendela-jendela di semua bagian gedung dengan ukuran besar dan mempertinggi langit-langit di semua gedung utama agar sirkulasi udara yang masuk dari luar gedung dapat terjadi dengan sempurna..hebat ya pemikiran mereka....
  Tapi Sayang-disayang...di era penjajahan Jepang, ruang bawah tanah yang sebelumnya difungsikan sebagai ruang khusus pencipta pendingin ruangan dialihkan fungsinya sebagai lokasi penjara tawanan pemberontak Indonesia dan tempat pemenggalan kepala para pejuang anti Jepang..hal itulah yang kini membuat kawasan ruang bawah tanah menjadi terksesan angkeer dan menyimpan kisah tragis memilukan yang sebetulnya tidak sesuai dengan fungsi awal bangunan bawah tanah yang dimanfaatkan sebagai ruang khusus penyalur sirkulasi hawa sejuk....

Ternyata..Fakta Membuktikan Bahwa Pohon Mangga Tertua di Kota Semarang terletak di Halaman Utama Gedung Lawang Sewu Lho Guys...

 

 
 Pohon Mangga Tali Jiwa di Tahun 2016
 
 
 Pohon Mangga Tali Jiwa sudah terlihat Eksis Berdiri kokoh Pada Foto yang diambil diawal abad 20-an ini  (Letaknya di sebelah kanan Gedung ini ).....Sudah Rimbun juga yaaa...    
 
Berbicara soal topik pohon-pohonan..makhluk hidup ciptaan Tuhan yang satu ini memang sudah eksis sejak jaman Mbah Dinosaurus...Tapi yang pernah terlintas di pikiran Mas Blogger adalah "Apakah ada Pohon Mangga Tertua di Kota Semarang ?'' (Pemikiran ini terlintas begitu saja ketika Saya sedang asik minum jus mangga di depan Taman KB Semarang, sembari menikmati sepiring tahu gimbal khas Semarang ) ...Ternayata eh ternyata, setelah berkunjung ke Lawang Sewu..Saya jadi tahu jawabannya, Menurut penuturan tour guide di LS (Lawang Sewu), Pohon Mangga yang terletak di halaman utama Gedung Lawang Sewu merupakan salah satu pohon tertua di Kota Semarang..Pohon Mangga yang kerap dijuluki dengan sebutan nama "Pohon Pelem Tali Jiwa" ini ditanam oleh Kepala Perusahaan PT Kereta Api Hindia Belanda (kurang jelas siapa nama bosnya tersebut) di hari peresmian perdana penggunaan gedung Lawang Sewu sebagai Kantor Resmi Jawatan Kereta Api Hindia Belanda Region Pulau Jawa...Berarti bisa kita taksir sendiri-kan ..berapa usia pohon itu di tahun 2016 kini ? Pastinya sudah lebih dari seratus tahun, karena lawang Sewu Sendiri dibangun sejak tahun 1904 dan baru diresmikan tahun 1907..Woow Kereeen.....

Lawang Sewu : "Surganya Tegel Kuno bermotif yang Cantik dan Antik"  
 
 

   Apa itu tegel ? mungkin sebagaian besar orang modern kurang paham apa definisi kalimat yang satu ini...Tapi Saya yakin, kalau orang kelahiran jadul pasti paham artinya..hehehe maaf nggak ngejek Om sama Tante ya...Tegel merupakan salah satu jenis pelapis lantai yang digunakan untuk menghias lantai agar lebih cantik dan estetik...berbicara soal tegel antik..lawang sewu adalah surganya seni hias lantai ini, beragam motif cantik dan indah dari tegel-tegel kuno berjajar rapi di sepanjang jalan utama gedung Lawang Sewu...Saya kurang tahu pasti tempat dimana tegel Lawang Sewu dibuat ?..tapi kalau dilihat dari motifnya, kok hampir sama dengan buatan Pabrik Tegel "Tjap Koentji " dari Yogyakarta yang mensponsori pembuatan tegel di Kraton Yogyakarta dan Surakarta sejak jaman Hindia Belanda...Apakah tegel Lawang Sewu juga dari sana ? entahlah..Oh ya, berbicara soal tegel...seni hias ruangan ini biasanya hanya menggunakan tegel motif di ruang-ruang utama saja yang sering dijamah tamu dan tempat hilir-mudik orang-orang setiap hari..tapi untuk ruang pribadi (seperti kamar mandi, ruang keluarga, dan kamar tidur) jarang menggunakan tegel hias atau bermotif, melainkan hanya tegel polos berwarna abu-abu semen sebagai upaya menghemat dana pembuatan tegel motif yang terbilang mahal saat itu..Di Lawang sewu sendiri, tegel motif akan banyak kita jumpai di selasar utama gedung ini, ruang dansa, rauang pertemuan pejabat Belanda, ruang utama, Hall Room, dan di bagian ruang teras lantai dua gedung ini..pokoknya di tempat yang sering dijamah tamu-tamu penting...
   Bicara soal motif tegel Lawang Sewu..Ternyata juga menjadi inspirasi utama untuk pengembangan motif Batik Semarangan oleh para pengusaha Batik yang juga kerap mencontoh dan merepro (produksi ulang)  oleh-oleh Tekstil khas Semarang ini dengan mencanting motif tegel Lawang Sewu sebagai tema kain Batik Semarangan...unik ya guys....

1 comment:

awdawd said...

Permainan Sabung Ayam Online di Agen BOLAVITA , dengan minimal deposit hanya Rp 25.000 saja , dan minimal betting hanya Rp 10.000 saja sudah bisa mainkan permainan Sabung Ayam

http://agensabungayam.logdown.com/post/7859982-rahasia-tersembunyi-ayam-bangkok-gresik

Produk Kami Judi Sabung Ayam Online S128, SV388.

https://www.sateayam.fun/
https://m1.hj128.club/
Daftar Sabung Ayam sv388
Daftar Sabung Ayam Online S128

Agen Sabung Ayam Online Bolavita Banyak Bonus dan Promo Mari Bergabung :

Promo Sabung Ayam Terbaru 8x Win Beruntun.
Bolavita Bisa Deposit Via OVO & GO-Pay.
Sabung Ayam Deposit Via Pulsa XL & TSEL 25rb.

Promo Promo BOLAVITA

Telegram : +62812-2222-995
Wechat : Bolavita
WA : +62812-2222-995
Line : cs_bolavita