Thursday, March 3, 2016

MOHON PERHATIAN SERIUS DARI PAK HENDI DAN BU ITA.....

Kampung Batik Bubakan Butuh Perhatian Serius !!!

 

SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dinilai masih kurang perhatiannya terhadap Kampung Batik di Bubakan, Semarang Timur. Kondisi sentra penghasil batik terbesar di Kota Atlas ini minim fasilitas dan perlu dibantu promosi serta pemasarannya.
Salah satu pengusaha batik, Oktavia mengatakan, kegiatan membatik di kampung ini dari dulu hingga sekarang sebenarnya masih berlangsung. Ada sembilan orang pengusaha gerai batik di kawasan ini yang masih bertahan. Namun, bisnis tidak dalam kondisi baik, penjualan mereka kadang naik kadang turun. “Saat ini sebenarnya banyak pengunjung wisatawan lokal maupun asing singgah berbelanja batik khas Semarangan. Tapi kami masih kesulitan dalam hal pengembangannya,” katanya, kemarin.

Salah satu kendala yang dialami para pengusaha adalah minimnya produksi. Sebab di kawasan ini tidak ada tempat pengolahan limbah khusus sehingga mereka tidak bisa memproses batiknya di sini. Kegiatan di Kampung Batik hanya menggambar pola, sedangkan proses selanjutnya dilakukan di rumah. “Saya di sini cuma bisa nggambar nanti baru dilanjutkan produksi di rumah,” kata pemilik Toko Batik Temawon ini.

Pemerintah juga dinilai kurang membantu mempromosikan lokasi Kampung Batik sehingga lokasi ini tidak mudah dikenali. Pemerintah bahkan belum membangun plang penanda Kampung Batik, apalagi membuat tugu atau penanda besar lain agar bisa mudah dikenali pengunjung. Pengusaha berharap ada penanda yang dibangun dengan ukuran besar dan didesain batik. “Padahal potensi Kampung Batik sebagai kawasan wisata itu sangat menjanjikan, bisa menjadi salah satu objek wisata andalan di Kota Semarang,” katanya.  


Wisatawan yang ingin memiliki batik dari kawasan ini bisa membeli dengan beragam harga. Untuk batik Semarangan cap tulis kisaran harganya mulai dari Rp75.000 hingga Rp175.000. Sedangkan untuk selembar batik tulis dijual dengan harga Rp300.000 sampai Rp500.000 dengan ukuran 2x1 meter.

Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Laser Narindo mengatakan, sebagai daerah kunjungan wisata, infrastruktur di Kampung Batik harus diperbaiki. Selain itu, harus ada promosi besar-besaran sehingga membuat kawasan ini menjanjikan sebagai objek wisata andalan dan pusat bisnis batik Semarangan. “Kami akan mengusulkan agar Kampung Batik menjadi salah satu destinasi wisata city tour di Kota Semarag,” katanya.

Para anggota komisi yang membidangi pariwisata dan kebudayaan ini berharap pemerintah memberikan perhatian serius pada Kampung Batik. Salah satunya membenahi balai batik yang biasa digunakan untuk pelatihan membatik. Saat ini kondisinya memprihatinkan, tiang dan jendelanya mulai lapuk karena tidak terawat. Peralatan membatik yang ada di dalamnya juga telah usang. “Kami berharap ada perhatian serius dari pemkot, karena balai batik merupakan cikal bakal pembatik di Kampung Batik Semarang,” ujar Sugihartono, anggota Komisi D ini.

Kampung Batik juga dinilai membutuhkan lahan parkir yang layak sehingga pengunjung dalam jumlah banyak dengan bus berbadan besar tidak kesulitan mencari lahan parkir. Selain itu, pengrajin batik juga perlu mendapat perhatian, utamanya pembuangan limbah pewarna batik yang berbau tajam, permodalan, dan pemasaran hasil produksi.

m abduh

                                                                                                     Sumber :  http://www.koran-sindo.com

Menurut Mas Blogger, Nasib Kampung Batik Semarangan yang terletak di kawasan Bubakan (tak jauh dari Kota Lama dan kawasan Pasar Johar) tidak seberuntung kawasan Kampung Batik Laweyan di Solo, Kampung Batik Trusmi di Cirebon, Kampung Batik Lasem di Rembang yang jauh lebih dikenal karena lokasinya yang memang sudah digencarkan secara masif atau besar-besaran oleh Dinas Pariwisata di masing-masing Kota Tersebut..Berbicara mengenai kampung Batik Semarang, sebenarnya masih banyak PR yang perlu dikerjakan oleh Bapak Hendi dan Ibu Ita selaku Walikota dan wakil walikota Semarang, beberapa diantara masalah di Kampung Batik Bubakan adalah : 
1) Perlu penanganan yang serius terhadap banjir rob yang kerap melanda kampung Batik 
2) Perlu promosi lebih gencar terhadap keberadaan Kampung Batik Semarangan ini ( ingat oleh-oleh khas bukan hanya Lumpia, Wingko Babad dan Bandeng Presto saja..tetapi ada alternatif oleh-oleh baru bernama Batik khas Semarang ) 
3) Tolong jalan menuju Kampung Batik diperluas atau diperlebar, karena selama ini kalau Ke Kampung Batik Saya pribadi harus lewat gang-gang kecil yang sempit dan tidak bisa dimasuki mobil atau armada bus wisata
4) Perlu renovasi total di showroom Batik Semarangan yang kerap disebut warga Kampung Batik dengan istilah "Balai Batik"..bangunannya kini sangat mengenaskan, cat kusam tak terawat dan terlihat tidak layak dijadikan ruang pajang yang bagus untuk pengeunjung lokal dan mancanegara 
5) Perlu dibuat gerbang Selamat datang di kampung Batik yang besar dan bisa dilihat dari kejauhan..karena selama ini, tulisan Selamat datang di kampung batik sangatlah kecil...
6) Harus sinergikan agenda city tour dengan kunjungan ke Kampung Batik, terutama untuk turis dari luar kota dan turis asing 
7) Kalau bisa ditembok-tembok warga Kampung Batik dibuat Mural atau gambar raksasa yang bertema batik Semarangan 
8) Untuk Mas Kenang dan Mbak Denok Semua yang menjadi Duta Wisata..mari lebih giat lagi mempromosikan Kampung Batik Semarangnya...ingat Semarang bukan hanya lawang sewu, dan Kota Lama..tapi ada juga kampung Batik Bubakan 
9) Buatlah festival-festival berkelas nasional atau internasional di Kampung Batik..terutama di Hari Batik Nasional maupun di HUT Kota Semarang....
10) Semoga Bu Ita dan Pak Hendi mau mewujudkan revitalisasi dan penataan ulang Kampung Batik Semarang diatas,agar Semarang memiliki ikon oleh-oleh baru diluar Bandeng Presto dan Lumpia....

 
                              Gerbang Penanda Selamat Datang di Kampung Batik Kurang Menarik....

 

Tempat Showroom Batik lebih tampak seperti rumah warga biasa .....kurang bisa dijual ke khalayak turis lokal dan mancanegara..karena bagi mereka kenyamanan tempat adalah segalanya....

 


No comments: