Wednesday, October 16, 2013

sma bali gianyar

UNTUK WILAYAH DENPASAR KOTA :

PILIHAN 1
SMAN 6 DENPASAR

Jalan Raya Sanur , Denpasar Bali
Telp : ( 0361) 287843
Fax :  ( 0361) 286100
Website : www.sixsmadenpasar.sch.id
Prestasi :
o Sekolah Adi wiyata Mandala
o Sekolah Lingkungan hidup berbasis Tri Hita Karana ( satu-satunya di Bali )
o Sekolah dengan fasilitas UKS terbaik se-Bali ( kategori sekolah Sehat )
o Sekolah Unggul Budaya ( dinilai baik dalam  bidang sastra dan seni Bali tradisional )
o Secara kualitas , Anggota komisi X DPR-RI mengakui sarana dan prasarana di SMAN 6 Denpasar ( Sixma ) termasuk kategori bagus di tingkat nasional
o Merupakan sekolah rujukan bagi beberapa sekolah yang ingin mengetahui penerapan prinsip tri hita karana untuk memperoleh kategori sekolah wiyata adi mandala .

KEUNGGULAN ( Berdasar uraian dari beberapa surat kabar lokal di Bali ) :

SMAN 6 Denpasar Raih THK Award Widya Nugraha
Denpasar (Bali Post)

SMAN 6 Denpasar (Sixsma) satu-satunya sekolah di Denpasar tahun 2011 ini meraih penghargaan Tri Hita Karana (THK) Award Widya Nugraha dari Pemprov Bali. Penghargaan ini diterima langsung Kepala SMAN 6 Denpasar Drs. I Nyoman Mudhita, M.Pd. didampingi Wakasek dan tim THK Sixsma.

Di sela-sela penilaian kinerja kepala sekolah, Selasa (29/11) kemarin, Nyoman Mudhita mengungkapkan keberhasilan ini karena sekolah mampu menerapkan pengelolaan berkonsep THK. Di antaranya unsur parahyangan, warga sekolah tiap purnama berpakaian adat ke sekolah untuk sembahyang dan belajar. Aktivitas tiap piodalan dan Saraswati selalu diisi dengan dharma wacana dikoordinir OSIS untuk mengisi siraman rohani bagi warga sekolah.

Sekolah ini juga memiliki program tetap matirtayatra ke sejumlah pura di Bali dan luar Bali. Parahyangan dipelihara dengan baik dan penanaman pohon di utama mandala, berhubungan dengan mandala sari (bunga-bungaan).

Di bidang pawongan, Nyoman Mudhita bertekad menjadikan warga SMAN 6 Denpasar selalu dalam kondisi kondusif, penuh kekeluargaan, nyaman serta harmonis antarkomponen siwa, pegawai dan guru. Dengan konsep manyamabraya, semua warga sekolah datang dalam suasana hati yang sejuk.

Ia mengatakan beban guru yang sudah luar biasa, tak perlu lagi ditambah dengan beban yang lainnya. Yang penting semua komponen menjalankan swadharma-nya masing-masing alias sesuai tupoksi.

Di bidang palemahan, SMAN 6 Denpasar memiliki utama mandala, madya mandala dan nista mandala. Di utama mandala khususnya parahyangan dijaga agar tetap asri dan bernuansa religius. Di madya mandala diisi dengan kerindangan sekolah. Di madya mandala ini sekolah memiliki hutan Mandala Pala. Satu-satunya sekolah yang memiliki lahan khusus untuk paru-paru sekolah. Juga tersedia tanaman toga.

Sementara di nista mandala ada lahan khusus berupa pembuangan dan pengolahan sampah kompos. Sekolah ini juga memiliki pembuatan mol yakni pengolahan sampah organik di tanah yang dibantu BLH.
Dikatakannya, tiap kelas memiliki tiga kotak sampah untuk memisahkan sampah plastik, kertas dan daun. Makanya ke depan ia ingin mengejar platinum medal.

Selain sukses di THK, anak-anak Sixsma juga meraih juara II pengolahan sampah menjadi barang seni. Sixsma membuat ogoh-ogoh dan pakaian dari daur ulang sampah saat Sanur Village Festival dan Flori Flora Nasional di Sanur. Selain itu sekolah ini juga meraih juara I KSPAN di Denpasar dan juara III di Bali. Sekolah ini juga meraih juara I musikalisasi puisi KSPAN dan etnic band.

Kasek Nyoman Mudhita di puncak HGN dan PGRI juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada siswa lewat OSIS yang memberikan reward kepada gurunya yang telah membina siswa hingga berprestasi.
(025)

» Pendidikan&Dongeng
Senin, 25 April 2013 | BP
SMKN 1 Mojosongo Belajar
Ilmu Adi Wiyata di SMAN 6 Denpasar
SMAN 6 Denpasar dikenal sekolah hidup sepanjang hari. Sekalipun siswanya baru usai menempuh UN, sekolah terus disibukkan dengan menerima tamu dari sekolah luar daerah. Rabu (24/4) kemarin, rombongan SMKN 1 Mojosongo, Kabupaten Boyolali mengunjungi SMAN 6 Denpasar.

Rombongan yang dipimpin Kepala SMKN 1 Mojosongo Drs. Jasmanto diterima langsung Kepala SMAN 6 Denpasar Drs. I Nyoman Mudita, M.Pd. dan Wakasek Nyoman Sudiartha, Made Mudhana, Bandaryani, Jero Kum dan Ketut Kania.

Jasmanto mengungkapkan SMKN 1 Mojosongo ke SMAN 6 Denpasar untuk belajar dan mengintip ilmu kesuksesan SMAN 6 Denpasar sebagai sekolah Adi Wiyata Mandiri. Sementara SMK Mojosongo baru lulus Adi Wiyata guna menuju Adi Wiyata Mandiri.

Dia ingin banyak belajar dari SMAN 6 Denpasar, baik dalam pengelolaan limbah, sampah arganik maupun manajemen lainnya. Jahroni dari SMKN 1 Mojosongo mengaku kagum dengan aktivitas siswa SMAN 6 Denpasar berupa biopori, penanganan sampah dan penhijauan. Hal ini sukses dilakukan di SMAN 6 Denpasar. Bahkan, sekolah ini dikenal memiliki kurikulum monolitik lingkungan sementara di Mojosongo baru memiliki kurikulum terintegrasi.

Rombongan juga menanyakan manajamen keuangan guna mendukung status sekolah Adi Wiyata. Terhadap hal itu, Kepala SMAN 6 Denpasar Nyoman Mudhita menjelaskan pada intinya sekolah Adi Wiyata bukan hanya pada implementasi program, melainkan menanamkan karakter pada warga sekolah agar berjiwa peduli pada lingkungan. Hal ini disadari karena sekolah tetap melakukan pembelajaran, ada input baru dan tiap tahun meluluskan, sehingga mereka diharapkan menjadi panutan peduli lingkungan di masyarakat.

Dia mengakui SMAN 6 Denpasar awalnya memiliki kurikukum terintegrasi di semua mata pelajaran, kini sudah memiliki kurikulum monolitik lingkungan. Juga disiapkan ekstra lingkungan dan relawan untuk lingkungan. Yang penting, semua siswa SMAN 6 Denpasar mendapatkan ilmu soal lingkungan satu jam/minggu. Jam ini bisa diisi dengan teori dan praktik di lingkungan. Syaratnya, kurikulum ada, RPP disiapkan, juga harus ada guru paguyuban lingkungan. Jam ini diambil saat Sabtu yang difokuskan sebagai jam ekstragan RPP lingkungan. ‘’Yang penting semua kegiatan lngkungan ada kegiatan dan dokumentasinya,’’ ujarnya.

Soal kegiatan membuat 300 biopori dan aktivitas lain, kata Nyoman Mudhita diserahkan kepada siswa. Kegiatan ini dilakukan secara rutin dan insidental. Sekolah juga melakukan lomba pengumpul sampah plastik terbanyak di Denpasar.

SMAN 6 Denpasar menggunakan Sabtu sebagai hari ekstra. Semua ekstra dilakukan hingga pukul 13.00 wita. Soal kebijakan keuangan Adi Wiyata diakui Muditha memerlukan anggaran yang tinggi. Syukurnya, semua anggaran ditanggung oleh komite sekolah lewat RAPBS khusus dianggarkan Adi Wiyata. Peranan orang tua siswa inilah yang sangat mendukung program Adi Wiyata.
(ad2)

SMAN 6 Denpasar


Sekolah ‘Adi Wiyata’ Tingkat Nasional


SMA Negeri 6 Denpasar berdiri pada tanggal 2 Juni 1986 dan diresmikan pada tanggal 14 Juni 1986 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia waktu itu Prof. Dr. Fuad Hassan sesuai Surat Keputusan Nomor : 0887/0/1986 tertanggal 22 Desember 1986. Sejak berdiri sampai dengan saat ini, SMAN 6 Denpasar mengalami pergantian kepemimpinan sekaligus terus menerus mendulang berbagai prestasi baik tingkat Kota Denpasar, tingkat Provinsi Bali, tingkat nasional maupun internasional.
Saat baru dibuka sebagai Kepala Sekolah dipercayakan kepada I Gusti Ayu Raka Puspa,BA yang memimpin sekolah ini sampai dengan tahun 1990. Tahun pertama diterima 136 siswa atau 3 kelas dan diasuh oleh 11 guru dan pegawai. Tahun 1990-1998 I Gusti Ayu Alit Rudriani,BA dipercayakan sebagai Kepala Sekolah. Di masa kepemimpinannya lingkungan SMAN 6 Denpasar diperindah dengan membangun Taman Kemuda Sari. Pohon-pohon perindang pun ditanam dan tumbuh subur sampai sekarang. Pagar tembok pun dibangun, lapangan tenis permanen berdinding terali kawat dan berlantai beton pun dibangun.
Di masa kepemimpinan I Wayan Windia,BA tahun 1998-2001, ia membangun laboratorium IPA dan tempat parkir siswa di areal taman Kemuda Sari. Penggantinya adalah Drs. I Made Wigama,M.Si yang memimpin dari tahun 2001-2010. Di masa kepemimpinannya semua taman di SMAN 6 Denpasar diberi nama Taman Widya Srama dengan kelompok taman yang diberi nama Taman Mandala Sari dan kelompok taman Mandala Pala Lan Osadi. Konsep Tri Hita Karana benar-benar ditonjolkan dalampembangunan taman tersebut. Taman diperlengkap dengan patung Saraswati sebagai Dewi ilmu pengetahuan dan patung Ganesa serta tempat duduk dari beton. Di masa kepemimpinan Drs. I Made Wigama,M.Si ditetapkan Tata Krama Sekolah SMA Negeri 6 Denpasar serta menetapkan tanaman tunjung putih sebagai mascot sekolah. Penataan lingkungan SMAN 6 Denpasar yang serius menghasilkan buah yakni meraih predikat juara 1 tentang kerindangan dan meraih tropi Sekolah Adi Wiyata Tingkat Nasional pada tahun 2009 lalu.
Sejak tahun 2010 lalu SMAN 6 Denpasar dipimpin oleh Drs. I Nyoman Muditha,MPd. Pria yang memimpin sekolah ini sejak 19 April 2010 ini bertekad konsep Tri Hita Karana dan taman sekolah yang telah dibangun tetap diajegkan melalui pemeliharaan dan pelestarian termasuk penambahan jenis tanaman baru.
SMAN 6 Denpasar boleh dikatakan sebagai salah satu sekolah yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Kepedulian pada lingkungan hidup itu diapresiasikan dalam seni budaya sesuai dengan program Kota denpasar yang berwawasan budaya. Melalui ide kreatif dari Drs. I Nyoman Muditha,MPd dikembangkan mascot SMA Negeri Denpasar yaitu Tunjung Putih dalam seni tari dan tabuh yaitu tari kreasi “Nur Kumuda” yang artinya Cahya Tunjung Putih. Tari ini sekaligus sebagai tari kebesaran SMA Negeri 6 Denpasar, yang digarap oleh seorang professional tari dan tabuh Prof.Carita dari ISI Denpasar dan dibantu oleh guru pembina ekstrakurikuler tabuh dan tari : I Gusti Ketut Adnyana dan Ni Wayan Purnamawati, S.Sn. M.Si. Penari dan penabuh adalah siswa siswi SMA Negeri 6 Denpasar.
Mengapa Tunjung putih yang diangkat sebagai mascot dan tari kebesaran SMA Negeri 6 Denpasar? Karena Tunjung adalah tumbuhan yang posisi hidupnya di tiga tempat (mandala) yaitu udara, air dan tanah.Kehidupan dari tunjung ini sebagai implementasi dari konsep Trihita Karana yaitu bunga dari tunjung ini menjulur ke udara (utama mandala) sebagai penghubung terhadap Tuhan Sang Pencipta atau yang Maha Kuasa, batang dan daun yang berada terendam dalam air (madya Mandala) sebagai pendukung interaksi kehidupan mahluk hidup dan akar yang berada dalam tanah (Nista Mandala/palemahan) adalah sebagai sumber kehidupan karena tempat nista mandala ini sebagai tempat pembuangan sampah kehidupan sehingga tempat ini
Dengan mengambil makna dari konsep kehidupan maskot Tujung Putih tersebut diharapkan segenap komponen sekolah baik guru, pegawai dan siswa selalu eling sehingga dapat selalu menyeimbangkan dalam diri masing-masing untuk mencapai suatu kehidupan yang lebih baik dan sempurna.

25 Tahun Berkarya Tanpa Lelah
SMAN 6 Denpasar telah berusia 25 tahun. Dengan usia perak ini SMAN 6 Denpasar terus mengusung visinya yakni menjadi SMA yang berkwalitas, unggul berlandaskan Tri Hita Karana dalam penyelamatan dan pelestarian lingkungan serta menghasilkan lulusan yang berilmu, berbudaya, beriman, terampil serta mampu bersaing di tingkat nasional dan global. 
Berkarya selama 25 tahun tanpa lelah, itulah yang telah ditunjukkan oleh semua komponen pengelola SMAN 6 Denpasar. Selama 25 tahun sekolah ini terus mengemban misi-misinya yakni; Membangun kultur sekolah bernuansa Tri Hita Karana yakni membangun keseimbangan hubungan manusia dengan khaliknya, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan lingkungan, Mendorong warga sekolah beraktifitas dalam usaha-usaha mengembangkan, menyelamatkan, dan melestarikan lingkungan, Memberdayakan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran dalam mewujudkan wawasan Wiyata Mandala, Meningkatkan kualitas pembelajaran secara kreatif, inovatif, dan menumbuhkan daya saing untuk berprestasi, Meningkatkan kualitas organisasi dan manajemen sekolah dalam menumbuhkan semanagat keunggulan dan kompetitif, Meningkatkan kualitas kompetensi guru dan pegawai dalam mewujudkan standar pelayanan minimal, Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan parasarana pendidikan dalam mendukung penguasaan IPTEK dan Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitas pembinaan kesiswaan dalam mewujudkan disiplin dan kemandirian.
SMAN 6 Denpasar baru saja merayakan 25 tahun atau pesta perak pada Senin 25 Juli 2011 lalu yang berlangsung meriah di panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya Denpasar yang dihadiri Wakil Walikota IGN Jaya Negara, Plt. Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar IGN Edy Mulya serta para undangan dan komponen pengelola SMAN 6 Denpasar termasuk para siswanya.
Dalam rangka 25 Tahun SMAN 6 Denpasar, berbagai kegiatan telah diselenggarakan antara lain aksi peduli sampah plastik dan bersih pantai atau clean beach di Pantai Sanur. Aksi peduli sampah plastik melibatkan ratusan siswa di 15 SD, SMP dan SMA/SMK di lingkungan Sanur. Aksi clean beach ini dimulai dari Pantai Matahari Terbit menuju arah utara hingga Padanggalak dan ke selatan berakhir di Inna Grand Bali Beach. Sedangkan para alumni melakukan kegiatan safari kesehatan bersama siswa, guru dan masyarakat luas, termasuk melakukan donor darah dan pemeriksaan mata secara gratis. Alumni juga memiliki program khusus menyasar guru SMAN 6 Denpasar yang memerlukan operasi katarak.

KUNJUNGAN KOMISI X DPR RI KE SIXMA :


Kunjungan anggota DPR-RI Komisi X ( Pendidikan ) yang ingin lebih mengetahui dan memahami penerapan prinsip hidup Tri Hita Karana pada kehidupan siswa SIXMA


Prestasi Pemuncak SMAN 6 Denpasar
 Dibuat pada Tanggal 19 Mei 2012 

Juara I Nasional Susur Pantai dan Pidarta Bahasa Bali.
      Dalam dua bulan siswa SMAN 6 Denpasar menghasilkan 15 piala. Dari juara I nasional susur pantai hingga juarta I lomba pidarta bahasa Bali.Semua piala itu diserahkan siswa kepada Kepala SMAN 6 Denpasar, Drs. Nyoman Mudhita, M.Pd., pada apel Senin (19/9 ) kemarin.
Sispala Wana Mandala Sixsma di lomba susur pantai meraih juara I campuran. Wakil Ketua Sispala Wana Mandala, Dewa Agus Prawira dan Ketua Tim Vidhih Uttamam Anugrahita mengatakan Sispala Wana Mandala memang langganan juara susur pantai, dan meraih juara III ganda putra. Vidhih juga meraih juara III Smansa Triathlon Outdoor Competittion XIII pada HUT Smansa.
Siswa lainnya, A.A. Krisna Kumala Dewi sukses meraih juara I lomba pidarta bahasa Bali. I Dewa Gede Pradhana Yoga meraih juara II lomba karikatur SMA/SMK se- Bali dalam rangka dies natalis Unud
Sementara itu tim jurnalistik Sixsma sukses memboyong dua piala masing-masing juara II karya tulis se- Kota Denpasar dan jura II kording se- Bali yang diadakan Akademika Unud. Ketua jurnalistik Ni Komang Darma Yanthi mengungkapkan tim jurnalistiknya juga meraih juara III menulis essay SLTA se- Denpasar dalam rangka pengembangan minat dan budaya baca. Prestasi itu i diukir oleh Dewa Agus Prawira.
Selaian prestasi pemuncak tersebut, siswa SMAN 6 Denpasar juga meraih juara II futsal se- Bali, juara III lomba baca puisi, juara III musikalisasi puisi se-Denpasar di Balai Bahasa dan dua juara II lomba busana potong gigi putra dan putri.
Di bidang musik, siswa Sixsma juga meraih juara I Ethnic Devata dalam Festifal Yamaha School Band Competition dan berhak tampil di Bali TV.
Kepala SMAN 6 Denpasar, Drs. Nyoman Mudhita,M.Pd. didampingi Wakasek Kesiswaan I Ketut Kania, S.Pd.,M.Pd., dan Dra. Ni Ketut Agustini mengungkapkan rasa bangganya dan terima kasih kepada anak didiknya yang sukses memenangkan persaingan dari tingkat nasional, provinsi dan Denpasar. Ini sebagai pemacu agar siswa lain mengikuti jejak mereka berprestasi
SMAN 6 Denpasar, kata Mudhita, juga mengembangkan ekstra kurikuler dan akademis . Ia bersinergi dengan OSIS menggunakan waktu jeda tengah semester diisi dengan berbagai lomba. Di antaranya pidato bahasa Bali, story telling dan yang menarik Olimpiade Sains tingkat sekolah. Agenda ini menjadi pilihan utama untuk menjaring wakil sekolah guna mengikuti Olimpiade Sains di Kota Denpasar.
Sekalipun dengan input yang cukup, SMAN 6 Denpasar ingin berbicara di olimpide sains, minimal masuk nominasi. Makanya siswa cerdas SMAN 6 Denpasar dibina secara khusus guna menembus OSN Kota Denpasar. Bila perlu, kata Mudhita, pihaknya akan mendatangkan dosen agar pembinaan lebih intensif. (025)

SMAN 6 Denpasar Tak Terkalahkan di Sastra Bali
Dibuat pada Tanggal 01 Oktober 2012

 
Gelar Aneka Lomba di Jeda Tengah Semester
 SISWA SMAN 6 Denpasar (Sixsma) belum terkalahkan pada lomba bernuansa Sastra Bali. Siswa sekolah ini sukses meraih juara di lomba Utsawa Sekar Alit se-Kota Denpasar. Di ajang yang digelar Sanggar Dirgahayu Swari, siswa SMAN 6 Denpasar memboyong piala juara I kategori remaja putra.
Prestasi itu diukir I Gusti Ngurah Dwija Parnatha berpasangan dengan I Kadek Radityawan. Anak binaan A.A. Ngurah Agung Pujana, S.Ag. dan Drs. I Wayan Sunartha juga memborong juara lomba pidato di Museum Bali. Ni Made Widya Purnawati meraih juara II lomba pidato bahasa Bali, sedangkan A.A. Krisna Kumala Dewi meraih juara III lomba pidato bahasa Bali. Tahun lalu Krisna meraih juara I di ajang yang sama dan juara II lomba pidato bahasa Bali yang digelar Pemkot Denpasar.
  Ngurah Pujana mengatakan siswanya selalu langganan juara di sekar alit, namun diakuinya persaingan kini kian ketat. Siswa Sixsma Ida Bagus Gede Uttarayana juara umum I lomba nyurat lontar se- Kota Denpasar. Uttarayana juga menjadi tim Kota Denpasar dan sukses meraih juara umum I se- Bali dalam Kemah Budaya angkatan ke- 12 Provinsi Bali.
 Semua prestasi ini dipersembahkan anak-anak SMAN 6 Denpasar sebagai kado awal tahun ajaran baru. Kepala SMAN 6 Denpasar Drs. Nyoman Mudhita, M.Pd., mengungkapkan rasa syukur atas prestasi anak-anak ini yang mamu mengharumkan nama baik SMAN 6 Denpasar. Bahkan, dia ingin menjadikan anak-anak berprestasi ini sebagai panutan bagi siswa lainnya untuk berprestasi.
  Untuk mengisi jeda semester ganjil, OSIS dan guru SMAN 6 Denpasar menggelar berbagai lomba dan workshop yang bernuansaa akademis dan non-akademis. Wakil ketua OSIS SMAN 6 denpasar Teguh Winasatria, OSIS menggelar berbagai event. Mulai Rabu (26/9) kemarin digelar tes potensi akademik (TPA) bagi siswa kelas XII. Tujuannya, memberi bekal bagi kelas III dalam menghadapi TPA di universitas. Sementara itu, bagi kelas X dan XI diadakan olimpiade mata pelajaran untuk menjaring siswa unggulan yang dikirim ke olimpiade Kota Denpasar.
  Kamis ini (27/9) diadakan lomba news reading dan speech contest untuk semua tingkat. Tujuannya untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam bidang Bahasa Inggris dan bulan bahasa.
  Satria didampingi Ka Sek-bid TI Yoga Sukma Pratama menambahkan, Jumat akan digelar narrative story dan musikalisasi puisi antarkelas. Puncaknya 29 september digelar lomba games yang berhubungan dengan olahraga dan untuk refreshing.
Wakasek Kesiswaan SMAN 6 Denpasar I Ketut Kania, S.Pd., M.Pd. dan Wakasek Humas Drs. I Nyoman Sudiarta mengatakan bagi guru-guru juga digelar workshop Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB), serta Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada 6-7 Oktober nanti.

SMKN 1 Mojosongo Belajar Ilmu Adi Wiyata
 di SMAN 6 Denpasar
Dibuat pada Tanggal 06 Mei 2013

 


SMAN 6 Denpasar dikenal sekolah hidup sepanjang hari. Sekalipun siswanya baru usai menempuh UN, sekolah terus disibukkan dengan menerima tamu dari sekolah luar daerah. Rabu (24/4) kemarin, rombongan SMKN 1 Mojosongo, Kabupaten Boyolali mengunjungi SMAN 6 Denpasar
Rombongan yang dipimpin Kepala SMKN 1 Mojosongo Drs. Jasmanto diterima langsung Kepala SMAN 6 Denpasar Drs. I Nyoman Mudita, M.Pd. dan Wakasek Nyoman Sudiartha, Made Mudhana, Bandaryani, Jero Kum dan Ketut Kania.
Jasmanto mengungkapkan SMKN 1 Mojosongo ke SMAN 6 Denpasar untuk belajar dan mengintip ilmu kesuksesan SMAN 6 Denpasar sebagai sekolah Adi Wiyata Mandiri. Sementara SMK Mojosongo baru lulus Adi Wiyata guna menuju Adi Wiyata Mandiri.
Dia ingin banyak belajar dari SMAN 6 Denpasar, baik dalam pengelolaan limbah, sampah arganik maupun manajemen lainnya. Jahroni dari SMKN 1 Mojosongo mengaku kagum dengan aktivitas siswa SMAN 6 Denpasar berupa biopori, penanganan sampah dan penhijauan. Hal ini sukses dilakukan di SMAN 6 Denpasar. Bahkan, sekolah ini dikenal memiliki kurikulum monolitik lingkungan sementara di Mojosongo baru memiliki kurikulum terintegrasi.
Rombongan juga menanyakan manajamen keuangan guna mendukung status sekolah Adi Wiyata. Terhadap hal itu, Kepala SMAN 6 Denpasar Nyoman Mudhita menjelaskan pada intinya sekolah Adi Wiyata bukan hanya pada implementasi program, melainkan menanamkan karakter pada warga sekolah agar berjiwa peduli pada lingkungan. Hal ini disadari karena sekolah tetap melakukan pembelajaran, ada input baru dan tiap tahun meluluskan, sehingga mereka diharapkan menjadi panutan peduli lingkungan di masyarakat.
Dia mengakui SMAN 6 Denpasar awalnya memiliki kurikukum terintegrasi di semua mata pelajaran, kini sudah memiliki kurikulum monolitik lingkungan. Juga disiapkan ekstra lingkungan dan relawan untuk lingkungan. Yang penting, semua siswa SMAN 6 Denpasar mendapatkan ilmu soal lingkungan satu jam/minggu. Jam ini bisa diisi dengan teori dan praktik di lingkungan. Syaratnya, kurikulum ada, RPP disiapkan, juga harus ada guru paguyuban lingkungan. Jam ini diambil saat Sabtu yang difokuskan sebagai jam ekstragan RPP lingkungan. ‘’Yang penting semua kegiatan lngkungan ada kegiatan dan dokumentasinya,’’ ujarnya.
Soal kegiatan membuat 300 biopori dan aktivitas lain, kata Nyoman Mudhita diserahkan kepada siswa. Kegiatan ini dilakukan secara rutin dan insidental. Sekolah juga melakukan lomba pengumpul sampah plastik terbanyak di Denpasar
SMAN 6 Denpasar menggunakan Sabtu sebagai hari ekstra. Semua ekstra dilakukan hingga pukul 13.00 wita. Soal kebijakan keuangan Adi Wiyata diakui Muditha memerlukan anggaran yang tinggi. Syukurnya, semua anggaran ditanggung oleh komite sekolah lewat RAPBS khusus dianggarkan Adi Wiyata. Peranan orang tua siswa inilah yang sangat mendukung program Adi Wiyata. (ad2)
  

SMA N 6 Denpasar Tampilkan “Prasasti Belanjong” di PKB
Dibuat pada Tanggal 18 Juni 2012



SISWA SMA N 6 Denpasar (Sixsma) untuk pertama kali dan tercatat sebagai satu-satunya SMA di Bali tampil penuh di pawai PKB ke -34, Minggu (10/6). Dimana SMA N 6 Denpasar menampilkan tema “Prasasti Belanjong”, bukti/tonggak awal sejarah Sanur. Siswa pun sudah siap mengusung miniatur  tugu Prasasti Belanjong.  Didukung sekaa beleganjur, penari yang disiapkan maksimal sejak 2 bulan yang lalu. Selain SMA N 6 Denpasar, Sanur diwakili Banjar batan Poh juga tampil di PKB dengan tari Baris Panah dan Tamiang dikoordinir Kepala SMA N 6 Denpasar, Drs. I Nyoman Muditha, M.Pd. Dalam pawai ini, Sixsma melibatkan 150 seniman/siswa SMA N 6 Denpasar.


Nur Kumuda
Tari Kebesaran SMA Negeri 6 Denpasar

 

         Tari Nur Kumuda (Cahya Tunjung Putih), Kumuda (Tunjung Putih) adalah bunga yang hidup pada 3 (tiga) elemen, akar sebagai tonggak kekuatan tumbuh dan bertumpu didalam atau pada Ibu Pertiwi (tanah), batang dan daun hidup di air serta helai bunga di udara mengembang dengan indahnya menatap langit menunjuk 8 (delapan ) penjuru mata angin yang mencerminkan kekuatan dan pengharapan yang datang dari segala penjuru . Seperti itulah harapan kami, segala sinar kekuatan pikiran positif (Ilmu Pengetahuan) yang datang dari berbagai arah yang bisa memberikan  harapan yang sama dan mulia untuk menuju kehidupan yang cemerlang yaitu sesuai dengan motto kita SMA Negeri 6 Denpasar  ” Hetu Prajna Paramita Prabhawam”. Dengan Ilmu Menuju Suatu Kecemerlangan
         Tarian Nur Kumuda ( Cahaya Tunjung Putih) ini adalah Ide/gagasan dari Drs I Nyoman Muditha, M.Pd (Kepala SMA Negeri 6 Denpasar), yang ditata apik dalam keindahan seni tari dan tabuh oleh I Nyoman Carita, S.ST. M.PA, dibantu oleh pembina tabuh I Gst Ketut Adnyana,S.Pd dan Ketut Budiana serta pembina Tari Ni Wayan Purnamawati, S.Sn, M.Si, yang dibawakan oleh penari dan penabuh dari siswa siswi SMA Negeri 6 Denpasar dan sebagai Tari kebesaran SMA Negeri 6 Denpasar. 


Komisi X DPR-RI Mengaku Puas Kunjungi SMAN 6 Denpasar
Dibuat pada Tanggal 19 Mei 2012


SMAN 6 Denpasar (Sixsma) mendapat kehormatan dikunjungi 20 anggota Komisi X DPR-RI bidang pendidikan, Selasa (20/12) kemarin. Rombongan Komsi X DPR-RI dipimpin Dedi Gumelar alias Miing Bagito berada di Sixsma sekitar 20 menit.
 Selama di SMAN 6 Denpasar, Miing bersama Jamal Mirdad dan anggota DPR-RI lainnya sempat meninjau pembangunan gedung utama SMAN 6 Denpasar yang sedang dalam pengerjaan. Di samping itu, memantau sarana belajar dan ruang perpustakaan. Saat itu Kepala SMAN 6 Denpasar Drs. I Nyoman Muditha didampingi Kadisdikpora Bali Drs. Ida Bagus Anom, M.Pd. dan Kabid Dikmen Disdikpora Kota Denpasar Drs. I Wayan Supartha, M.Pd.

Nyoman Mudhita ketika ditanya Miing soal anggaran pembangunan gedung utama menjelaskan bahwa gedung utama ini akan dilengkapi dengan ruang kasek, TU, lab, aula dan kegiatan lainnya dibangun secara bertahap. Tahap pertama sumber dananya secara swadya dari partisipasi orangtua siswa dan masyarakat senilai Rp 1 miliar. Tahap selanjutnya mengandalkan bantuan pemerintah di mana proposalnya sudah diajukan ke Pemkot Denpasar, Pemprov Bali dan Pemerintah Pusat lewat Dinas Dikbud Pusat. Total gedung utama ini menghabiskan dana Rp 3,7 miliar.
                    
Mudhita menjelaskan pihaknya tak mau grasa-grusu menuntaskan proyek ini karena memang dianggarkan dalam empat tahapan hingga empat tahun ke depan. Makanya ia minta kepada DPR-RI dan Miing untuk ikut membantu SMAN 6 Denpasar
Miing langsung menanggapi soal bantuan pemerintah pusat bisa diusulkan lewat dinas terkait. Ia juga mengaku puas setelah melihat pembangunan dan sarana belajar di SMAN 6 Denpasar. Bahkan, secara kualitas dia mengakui pendidikan di Bali termasuk kategori bagus di tingkat nasional. Makanya, ia menyarankan dinas jika dikunjungi DPR harusnya menyodorkan program atau sekolah yang rusak sehingga perlu dibantu.
Miing juga sempat meninjau ruang perpustakaan SMAN 6 Denpasar. Di sini ia melihat ruang perpustakaan SMAN 6 Denpasar sudah lumayan bagus dan lengkap sebagai gudangnya ilmu. Meski demikian, ia meminta kasek untuk meminta anggaran ke pemkab/pemprov dan pusat soal dana perpustakaan yang disiapkan 5 persen dari 20 persen dana pendidikan di APBD/APBN.
selama kunjungan Komisi X DPR-RI, Nyoman Mudhita juga didampingi pengurus Komite di bawah pimipinan Made Wirata, S.H., Wakil Ketua Drs. A.A. Raka, M.Si., anggota Eka Risthi dan Wayan Sudiarsa. Tampak juga Ketua Ikatan Alumni IB Raka Dwijawarsa bersama pengurus lain Made Wisna dan Antari.
Kadisdikpora Bali Ida Bagus Anom mengatakan kunjungan anggota Komisi X di Bali serangkaian menerima masukan akan pelaksanaan pendidikan di Bali. Di samping untuk memantau sejauh mana proyek bantuan pemerintah pusat diterima dan dimanfaatkan oleh sekolah...

PILIHAN 2
SMAN 3 DENPASAR

Jl. Nusa indah No.20 Denpasar Bali 
Telepon : 0361 - 234293
Email :
info@sman3denpasar.sch.id
Website : www.sman3denpasar.sch.id
Fax : ( 0361) 221646
Prestasi atau keunggulan :
  • Sekolah yang mengadakan sistem pendidikan di lingkungan sekolah yang berdasar pada nilai seni,kebudayaan,berkarakter lingkungan dan disiplin
  • Mengangkat kebudayaan lokal sebagai salah satu ciri sekolah ini , misalnya terlihat dari beberapa kegiatan ekstrakulikelernya yang di dominasi oleh budaya lokal ( catur bali,madyapadma,shindu, baleganjur )
  • Mencetak generasi yang berprestasi,baik di bidang akademik maupun non akademik, hal itu dibuktikan dengan beberapa prestasi TRISMA (Julukan SMAN 3 DENPASAR ) yang tercatat dalam berbagai macam kompetisi provinsi,nasional,internasional.
o   Sekolah yang unggul dalam bidang jurnalistik, hal itu dibuktikan dari penerbitan beberapa buku karangan siswa Trisma yang diterima oleh pembaca dan penerbit di tingkat nasional ( misalnya penerbitan buku Surat Untuk Presiden dan buku karikatur Bali Haaa Haaa Hiii Hiii )
o  Sedangkan dari Madyapadma ( klub jurnalistik sekolah ) , prestasinya dalam bidang Mading, kording,perpustakaan digital dan film dokumenter tentunya sudah tak diragukan lagi. MPTv juga menjadi salah satu unggulan madyapadma.
o  Paduan Suara Trisma atau yang biasa disebut Gita Suara Trisma juga memiliki prestasi yang membanggakan yaitu sebagai juara 1 lomba paduan suara PSR Kota Denpasar selama 3 tahun berturut-turut.
  • kurikulum yang diterapkan di SMA N 3 Denpasar adalah kurikulum bidang seni budaya, anak-anak yang duduk di kelas 1 dan 2 diberikan untuk memilih sendiri kelompok-kelompok seni budaya ini sesuai dengan bakat mereka. Anak-anak sepenuhnya diberikan kesempatan untuk menyalurkan bakat dan kreatifitasnya dan hasil dari latihan yang mereka lakukan di evaluasi dan 3 besar akan diberikan pentas pada saat HUT Sekolah
  • Memperoleh KEHATI AWARD sebagai sekolah yang peduli pada kelestarian lingkungan sekitar.
  • Memperoleh julukan sekolah ramah anak
  • Unggul pula dalam bidang penelitian, buktinya ada seorang siswanya yang menciptakan obat luka dari daun pegagan yang pada mulanya tak memiliki manfaat .

Keunggulan SMAN 3 DENPASAR dalam beberapa surat kabar bali dan blog :

SMAN 3 Denpasar: Pulang Pergi Untuk Cita-Cita



Ouchers, kali ini kita mau ngebahas tentang salah sekolah di luar Jakarta. Kali ini kita bakal terbang ke Bali Sob. Yap, di My School kali ini, OUCH! mau ngebahas tentang SMAN 3 Denpasar. Denpasar, mana suaranyaaaa .. *ngasihmic
SMA Negeri yang terletak di Jl. Nusa Indah No. 20, Denpasar ini adalah salah satu sekolah favorit di Bali. Sistem pendidikan di sekolah ini dilaksanakan berdasarkan nilai seni, kebudayaan, berkarakter lingkungan dan kedisipilinan.



Satu hal yang unik di SMAN 3 Denpasar ini adalah eskulnya Sob. Ada eskul catur, shindu, madyapadma, dll. Yap, eskul di sini kayaknya berdasarkan nilai kebudayaan Bali banget deh.
Umumnya fasilitas yang ada di sekolah ini sama dengan sekolah-sekolah lainnya. Fasilitas laboratorium yang cukup lengkap, dari mulai lab. Fisika sampe lab multimedia. Meskipun sekolahnya berdasarkan ilmu kebudayaan, tapi SMAN 3 Denpasar ini cukup modern lho. Satu lagi, di SMAN 3 Denpasar ini juga punya workshop lho.
Jadi di sekolah ini, lo bebas menentukan cita-cita dan di support sama fasilitas workshop tadi. Keren ya ! Eits, disini lo juga bisa nemuin yang namanya kantin kejujuran. Jadi kejujuran lo dites banget di kantin tersebut.



SMA negeri 3 Denpasar ato yang biasa disebut Trisma, merupakan salah satu SMA negeri terfavorit di Denpasar. Banyak prestasi yang telah diraih oleh Trisma sejak berdirinya sekolah ini. Dalam hal akademik, Trisma mapu mencetak para pemenang olimpiade tingkat nasional dan sampai saat ini Trisma mampu meluluskan siswanya alias gak ada siswa Trisma yang gak lulus UN (Ujian Nasional. red).  Lalu jika dilihat dari sisi non-akademik, Trisma telah berhasil mempertahankan juara umum PSR kota Denpasar untuk tahun 2009. Nah, itu baru beberapa aja nih, masih siap buat ngeliat yang lainnya?

Sejak kepemimpinan Drs. Made Sumerta, Trisma menerima siswanya dengan dua jalur. Yang pertama melalui jalur TPA (Tes potensi akademik), dimana melalui jalur ini calon siswa diwajibkan menjwab tes matematika, bahasa inggris, IPA, dan IPS. Tes TPA akan dilaksanakan pada bulan April dan formulirnya bisa kalian langsung download di www.sma3denpasar.com. Lalu, jalur yang kedua adalah jalur NEM (Nilai ebtanas murni). Untuk kuota penerimaannya, masing-masing 50% kok.Dan biasanya nih, jalur NEM diadakan setelah TPA, jadi bagi kalian yang belum beruntung di jalur TPA jangan menyerah dulu karena masih ada jalan kok buat kalian menjadi siswa Trisma.
Nah, jika bicara tentang fasilitas, Trisma termasuk salah satu sekolah yang memiliki fasilitas yang lengkap. Dari Laboratorium biologi, kimia, fisika, hingga laboratorium multimedia yang hanya ada 3 di Bali. Hebat kan? Selain itu, siswa juga dimudahkan untuk berseluncur di dunia maya berkat fasilitas wi-fi yang sudah mencakup seluruh bagian sekolah. Dan untuk melengkapi, Trisma memiliki ruang pertemuan, aula, dan perpustakaan sekolah yang sempat menjadi juara perpustakaan tingkat provinsi. Bahkan Trisma memiliki radio komunitas sendiri yang beradius 5km yang dijalankan oleh siswa-siswa Trisma sendiri.


Dalam membentuk karakter siswa yang siap untuk diterima di masyarakat, Trisma memberikan banyak kegiatan yang berguna bagi siswa-siswanya. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satunya. Ekstrakurikuler yang ada pun bermacam-macam. Dari Teater, Pandu (pramuka), Madyapadma (Jurnalistik), KIR, vokal, PMR, sepak bola, bulu tangkis, dan masih banyak lagi.   Dan hasil dari kegiatan ekstrakurikuler juga tidak kalah banyaknya, seperti KIR yang karya-karya tulisnya sudah menang di berbagai macam perlombaan tingkat nasional, lalu ada teater yang berprestasi dalam musikalisasi puisi, drama modern, ataupun monolog. Sedangkan dari Madyapadma, prestasinya dalam bidang Mading, kording dan film dokumenter tentunya sudah tak diragukan lagi. MPTv juga menjadi salah satu unggulan madyapadma. Paduan Suara Trisma atau yang biasa disebut Gita Suara Trisma juga memiliki prestasi yang membanggakan yaitu sebagai juara 1 lomba paduan suara PSR Kota Denpasar selama 3 tahun berturut-turut.
Bagaimana? Tentunya sudah menjadikan Trisma sebagai salah satu SMA incaran setelah lulus nanti bukan? (dmz)

Lewat Buku “Surat untuk Presiden”

Siswa SMAN 3 Denpasar Kritik Kinerja SBY

Minggu, 25/08/2013 - 11:46


DENPASAR, (PRLM).- Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Denpasar memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan saran dan kritik kepada kepala negara lewat buku berjudul “Surat untuk Presiden.”
Buku hasil karya kelompok jurnalis Mayapadma dari SMU Negeri 3 Denpasar tersebut berisikan 19 surat yang ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Permasalahan yang disampaikan para siswa dalam buku setebal 80 halaman tersebut cukup beragam mulai dari masalah pendidikan, pengelolaan migas, pertanian, kebijakan pemerintah, hingga kemiskinan.
Dalam peluncuran buku di Denpasar, Ketua Madyapadma I Gusti Agung Made Yogiswara mengatakan “Surat untuk Presiden” dibuat sebagai upaya menampung isi hati dan pikiran siswa siswi yang hendak disampaikan kepada presiden.
“Apresiasi pemikiran-pemikiran remaja itu dikumpulkan dan dijadikan sebuah buku, untuk harapannya Pak Presiden bisa membaca buku tersebut. Tentunya para penulis sangat bangga karena apresiasi atau pesan kepada Presiden tersebut tersampaikan dalam sebuah buku,” ujarnya.


Salah satu surat dalam buku “Surat untuk Presiden” berjudul “Kami Korban Kebijakan” ditulis oleh Ida Ayu Sintya Dewi, yang mengingatkan Presiden agar tidak plin-plan dalam mengambil kebijakan, seperti saat pemerintah merencanakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Pemerintah itu plin-plan. Contoh sederhananya BBM, pada saat saya menulis ini itu gonjang-ganjing BBM akan naik tetapi tiba-tiba tidak jadi naik sedangkan rakyatnya sudah panik duluan,” tuturnya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Denpasar Wayan Suparta mengatakan akan membantu memfasilitasi pengiriman buku tersebut kepada Presiden Yudhoyono.
“Ini menjadi inspirasi bagi beliau-beliau untuk pembenahan dalam mengambil kebijakan-kebijakan dalam rangka pembenahan negara kita ini. Dan kita tahu hasil pemikiran anak-anak itu adalah orisinil belum terkontaminasi dengan hal-hal lingkungan sekitar, apalagi politik,” ucapnya.
Selain meluncurkan “Surat untuk Presiden”, siswa siswi SMUN 3 Denpasar juga meluncurkan buku karikatur yang berjudul “Bali Hahaha Hihihi”, yang menggambarkan perilaku masyarakat Bali dengan nuansa humor. (voa/A-147)***

 

Madyapadma, Jurnalis Muda Bali Dengan Segudang Prestasi


Siapa bilang remaja masa kini tak bisa berbuat sesuatu yang berguna untuk lingkungannya? Buktinya para siswa SMU Negeri 3 Denpasar yang tergabung dalam Madyapadma Jurnalistic Park – esktrakurikuler jurnalistik, berhasil membuat karya jurnalistik bermutu yang telah mendapatkan berbagai penghargaan nasional dan Internasional.
Mereka telah membuat 27 penelitian, 15 buku, sembilan film, serta beberapa karya jurnalistik lepas di media internal & umum, Termasuk tiga kegiatan ekspedisi, pembuatan info lingkungan di web online, bahkan melakukan kampanye di radio dan tv milik Madyapadma sendiri. Madyapadma Television (MPTV) rutin tayang ketika ada kegiatan-kegiatan di SMAN 3 Denpasar. MPTV diluncurkan pada 30 September 2011, dan kini juga bisa diakses secara online di www.blogtv.com/people/mptv-online. Voice of Trisma (VoT) yang merupakan radio komunitas Madyapadma juga bisa didengarkan secara streaming di www.blogtv.com/people/voiceoftrisma107. Mereka juga secara rutin menerbitkan Majalah Madyapadma dan koran bulanan MP News, serta membuat koran dinding ramah lingkungan. Majalah tersebut tak hanya dicetak untuk kalangan sendiri, tapi juga disebarkan ke beberapa perpustakaan SMA-SMA di Bali dan Perpustakaan Daerah.













Beberapa karya mereka bicara tentang isu lingkungan. Misalnya, 6 dari 15 buku yang telah mereka terbitkan, berbicara isu lingkungan. Seperti ”Ketika Remaja Bicara Pertanian” yang ditulis oleh 13 penulis anggota Madyapadma.  Buku lain berjudul”Jejak Juara di Lingkungan”,  merupakan seri ilmiah lingkungan, yang berisi karya tulis yang pernah dibuat oleh anggota Madyapadma. Isinya mulai dari pencemaran hingga model teknologi pengolahan limbah industri. Mereka juga menulis tentang budaya Bali. ”Riset Unik tentang Bali” menjadi buku yang menarik untuk melihat kearifan lokal Bali yang ternyata bisa dibuktikan secara ilmiah. Dua buku yang lain bahkan ditulis sendiri-sendiri oleh anggota Madyapadma.  Buku-buku mereka telah masuk ke toko buku. Beberapa judul bahkan telah dicetak ulang.
Sejak 2003 – 2011, Madyapadma telah melakukan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan lingkungan dan keanekaragaman hayati. Beberapa penelitiannya mendapat juara, baik di tingkat regional maupun tingkat. Tahun 2004, Madyapadma menjadi salah satu pemenang di Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI). Bahkan penelitian mereka juga lolos ke International Conference of Young Scientists (ICYS) di Moscow. Sayang mereka tak bisa berangkat karena terkendala dana. Salah satu penelitian mereka bertajuk “Menemukan Biopestisida untuk tanaman Kakao”.
Di tahun 2008, penelitiannya tentang kunyit dan madu untuk pengobatan penyakit mag mendapatkan Juara ke-2 LKTI di Universitas Brawijaya. Sementara itu, penelitiannya yang lain tentang tanaman obat juga mendapatkan penghargaan di LKTI Nasional di Universitas Surabaya.
Penelitian siswa Madyapadma tak hanya tentang tanaman obat, tetapi juga tentang pengolahan limbah industri, sepeda listrik hemat energi, teknologi pengolahan sampah,  penyerapan karbondioksida, pendidikan lingkungan, sistem irigasi subak hingga sejarah pengelolaan air di Bali. Madyapadma mampu membuktikan diri sebagai kelompok anak muda yang penuh prestasi. [Luluk Uliyah]

 

Madyapadma : Hidupmu, Hidupku

Oleh : Made Pradnyawati Chania





 Madyapadma. Itulah nama yang disandangnya sejak bertahun-tahun silam. Nama itu sudah diputuskan untuk menjadi nama yang kelak bisa selalu menjadi doa, doa bagi organisasi jurnalistik yang sederhana dan penuh kebersamaan. Nama itu berarti teratai yang berada ditengah kolam, tidak tenggelam, dan tidak mengambang dipermukaan. Sebuah nama yang selalu mengingatkan kita, bahwa hidup adalah bagai roda pejati. Tidak selamanya kita akan berada di atas, dan tidak selamanya kita berada di bawah. Kita patut bersyukur karena di bawah kita masih banyak orang yang kurang berutung, dan kita tidak boleh angkuh karena di atas langit, selalu ada langit.

 Seperti lambang yang menemani setiap langkahnya, Madyapadma terus mengepakkan sayapnya. Lambang berani berupa sayap merah bertuliskan 3MP tersebut juga adalah sebuah doa. Doa yang tak lain tak bukan adalah agar Madyapadma bisa terus berkembang seperti sayap yang kian lama terbang kian tinggi. Dibawah naungan SMA Negeri 3 Denpasar, Madyapadma selalu memberikan yang terbaik untuk alamamaternya. Adanya kelancaran dan kemulusan setiap kegiatan yang dilakukan Madyapadma membuat sekolah percaya padanya.



 Madyapadma merupakan sebuah ekstra jurnalistik yang menggeluti tulis-menulis, Madyapadma-lah yang bertanggung jawab atas tersedianya Koran dinding sekolah. Selain itu, Madyapadma pula yang memproduksi Majalah sekolah (Madyapadma) setiap tahunnya.
Awalnya, Madyapadma hanya berupa sebuah organisasi yang menggeluti bidang tulis-menulis. Namun, setelah datangnya Pembina gagah bernama Ananta Wijaya, Madyapadma menjadi lebih berani untuk mengapresiasikan program yang baru dan inovatif. Sejak saat itu, Madyapadma tidak hanya bergelut di bidang tulis menulis, tapi juga di cabang-cabang jurnalistik lain.



 Madyapadma merambah dunia film sejak angkatan XXV. Sejak saat itu, Madyapadma menciptakan beberapa film kaegori anak sekolah. Film yang dibuatnya pun bervariasi, mulai dari fil documenter, sampai film cerita. Tak jarang juga film Madyapadma mendapat penghargaan film dari berbagai pihak. Adanya pembuatan film seperti ini, Madyapadma terbukti tak hanya unggul dibidang tulis menulis, namuan juga unggul di bidang film.

 Tak hanya di bidang film, Madyapadma merambah dunia TV sejak angkatan XXVII. Madyapadma merupakan sebuah ekstra pertama yang memiliki TV kabel sendiri. Madyapadma telah berhasil menjadi profokator bedirinya TV kabel milik sekolah. Gagasan kreatif tersebut segera saja disetujui sekolah setelah banyak stasiun televisi yang meliput jalannya siaran MPTV. Apalagi liputan tersebut tak hanya tersiar di stasuin televisi nasional saja, tapi juga sampai ke TV Jepang dan disiarkan di VOA (Voice of America). Sebuah prestasi yang membanggakan bagi ekstra kecil di sudut kota Denpasar. Dengan adanya siaran TV kabel MPTV, Madyapadma telah mencetak banyak siswa berprestasi, antara lain dalam bidang presenter dan TV yang banyak dicari.

 Sejak angkatan XXXI, Madyapadma semakin unggul di sekolah. Madyapadma mulai mengelola radio Trisma pada Januari 2009. Madyapadma merasa senang karena mendapat kepercayaan dari sekolah untuk mengelola Voice of Trisma. Tak lama, radio Trisma pun semakin di kenal. Seorang fisikawan Johannes Surya pun pernah menjadi tamu di Voice of Trisma. Dengan adanya siaran radio, kembali dicetak siswa-siswi Trisma yang lihai berbicara di depan mike dan ahli menjadi penyiar radio.

 Di angkatan tersebut pun Madyapadma telah berhasil menciptakan web online yang dikelola oleh Koordinator Divisi online. Madyapadma mungkin menjadi satu-satunya ekstra jurnalistik yang memiliki web sendiri.

 Diangkatan XXXII Madyapadma untuk pertamakalinya menciptakan koran bulanan yang dipajang di setiap kelas di SMA negeri 3. Koran itu berfungsi untuk mengapresiasikan hasil yang kami dapatkan di Madyapadma. Selain itu, Koran bulanan tersebut juga memberikan informasi yang lengkap mengenai sekolah kepada para sisiwa.

 Masih di angkatan yang sama, Madyapadma telah menciptakan atau menerbitkan 13 judul buku karya murni siswa dan siswi Madyapadma sendiri. Pada angkatan ini pula dijalankan PressList (Apresiasi Senieas dan Journalist) yang melibatkan banyak pihak. Acara ini tak hanya tentang penerbitan dan bedah buku, namun juga parade film, pameran foto, dan sejumlah pelatihan yang berguna bagi peserta dari SMP dan SMA.



 Demikianlah segenap prestasi Madyapadma yang dapat diuraikan menjadi tulisan, masih banyak lagi prestasi dan program unggulan Madyapadma yang tidak dapat dijabarkan kedalam kata-kata. Madyapadma adalah sebuah organisasi penuh kebersamaan dan kesederhanaan. Madyapadma-lah yang menentukan separuh dari kehidupan kami. Tentunya Madyapadma akan terus berkembang seterusnya dan selamanya. Madyapama, pers milik kami!

 

SMAN 3 Denpasar Luncurkan Perpustakaan Digital




DENPASAR - SMAN 3 Denpasar meluncurkan perpustakaan digital hasil kreasi para pelajar yang tergabung dalam Madyapadma Journalistic Park.

"Kami sangat mendukung karya mereka, tetapi sekolah tidak sepenuhnya bisa membiayai. Namun, mereka menutupi kebutuhan biaya dengan kreativitas jiwa berwirausaha," kata Kepala Sekolah SMAN 3 Denpasar Ketut Suyastra, kemarin. 

Menurut dia, jiwa wirausaha itu telah tumbuh sejak dini dengan mengembangkan usaha daur ulang barang bekas menjadi barang berharga, kemudian dijual kepada masyarakat untuk membiayai pembuatan buku. Hasil penjualan buku itu kemudian digunakan untuk menciptakan perpustakaan digital. 




Perpustakaan digital, lanjut Suyastra, merupakan perpustakaan digital pertama di
Bali yang diciptakan anak didiknya. Buku-buku hasil tulisan pelajar itu akan diunggah ke situs www.madyapadmadigitallibrary.com sehingga masyarakat bisa langsung mengakses secara online.

Sementara itu, Pemimpin Umum Madyapadma Journalistic Park Putu Ayu Suastidewi menjelaskan, buku dalam perpustakaan digital itu bisa diunduh dengan terlebih dahulu melakukan pendaftaran. "Masyarakat nanti bisa mengunduh buku-buku itu dan melakukan pembayaran via transfer bank," katanya.


Madyapadma Journalistic Park merupakan wadah jurnalistik yang dikelola oleh 58 pelajar di sekolah itu.Kecintaan terhadap dunia jurnalis itu pun diusung melalui berbagai lomba Apresiasi Sineas dan Jurnalis untuk yang ketiga kalinya diikuti pelajar SMP dan SMA di Bali dan tingkat nasional.
Lomba itu di antaranya koran dinding, pameran foto, karikatur, film dokumenter, hingga pelatihan jurnalistik.

Latar belakang yang diangkat pun merupakan apresiasi terhadap lingkungan dengan menyoroti permasalahan sosial di masyarakat dengan dibawakan secara kritis dan kontekstual. Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut baik peluncuran perpustakaan itu. Dia berharap SMAN lain dapat menghasilkan kreasi berbeda sehingga bisa menjadi persaingan sehat.
"Prinsipnya kami mendukung, apalagi program ini baru pertama kali di Bali. Kami ucapkan sukses selalu," terangnya.  (miftahul chusna/koran si) (//rfa) 

Sekolah Ramah Anak SMAN 3 Denpasar Raih Kehati Award 2012



Denpasar (KLA.or.id) – Siswa dan siswi SMA N 3 Denpasar yang tergabung dalam Madyapadma Jurnalistik Park Trisma telah meraih Kehati Award kategori Tunas Lestari Kehati, penghargaan di bidang lingkungan tingkat Nasional. Kehati Award diserahkan oleh Emil Salim didampingi oleh M.S. Sembiring, Direktur Eksekutif Kehati di Jakarta, ujar Drs. I Ketut Suyastra, Kepala Sekolah SMA N 3 Denpasar, di ruang kerjanya, kamis (15/03).
Lebih lanjut, Suyastra mengatakan, Kehati award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Yayasan Kehati kepada perorangan atau individu, maupun kelompok atau organisasi yang telah melakukan upaya dan karya luar biasa untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia, kegiatan jurnalis dibidang lingkungan ini sudah dilakukan sejak tahun 2003.
Madyapadma Jurnalistik Park Trisma juga memiliki program wisata jurnalistik yakni ke alam dan program ekspedisi ke Nusa Penida dengan menggandeng sejumlah sekolah di sana, selain itu juga memiliki kegiatan pelestarian hutan mangrove, menyusuri benteng tsunami di selatan Bali, kegiatan ini secara aktif disosialisasikan di web Madyapadma – online, kampanye di radio komunikasi-online dan di TV online yaitu MPTV – online yang disiarkan secara striming.
Suyastra lebih lanjut mengatakan salah satu kurikulum yang diterapkan di SMA N 3 Denpasar adalah kurikulum bidang seni budaya, anak-anak yang duduk di kelas 1 dan 2 diberikan untuk memilih sendiri kelompok-kelompok seni budaya ini sesuai dengan bakat mereka. Anak-anak sepenuhnya diberikan kesempatan untuk menyalurkan bakat dan kreatifitasnya dan hasil dari latihan yang mereka lakukan di evaluasi dan 3 besar akan diberikan pentas pada saat HUT Sekolah (SW).

 

Siswi SMA 3 Denpasar Ubah Daun Pegagan Jadi Obat Luka



Pegagan bernama Latin Centella asiatica L. Orang Jawa menyebutnya antanan atau ganggagan, sedangkan orang Sunda menamainya antanan gede.

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada penutupan Olimpiade Pelajar Seluruh Indonesia (OPSI), dua siswi dari SMA Negeri 3 Denpasar berhasil menyabet medali emas untuk bidang sains terapan dari penelitiannya. Keduanya adalah Ni Made Erika Suciari dan I Dewa Ayu Sudiari Dewi.
Gadis Bali yang kini duduk di bangku kelas XII, Ni Made Erika Suciari, menuturkan bahwa dirinya sempat tidak percaya diri ketika melihat penelitian pesaingnya yang berasal dari sekolah menengah atas dari seluruh Indonesia. Ia juga tidak pernah berpikir akan menang dalam OPSI 2012.
"Yang lain bagus-bagus penelitiannya. Saya sempat takut dan enggak nyangka akan menang," kata Erika, Sabtu (13/10/2012).
Penelitian yang dilakukan oleh Erika dan temannya terbilang unik. Dengan malu-malu, ia menceritakan awal mulanya memilih penelitian mengambil ekstrak daun pegagan untuk luka bakar dan penyakit kulit.
"Di Bali itu daun pegagan sering digunakan untuk menyembuhkan luka. Itu sudah menjadi kearifan lokal di Bali," ujar Erika.
Ia pun mengaku telah melakukan penelitian sejak tahun lalu. Dari penelitian di dalam laboratorium, ia menemukan kandungan zat asiaticoside dan asiatic acid pada daun pegagan yang berfungsi memperbaiki kerusakan sel.
Selain berkutat di laboratorium, ia juga bertanya pada sekelilingnya mengenai khasiat dari daun pegagan ini secara langsung. Di daerah asalnya tersebut, cara penggunaan daun pegagan untuk menyembuhkan luka adalah dengan mengunyahnya dan kemudian ditempelkan langsung pada luka.
Melihat hal tersebut, ia dan temannya berinovasi dengan mengubah ekstrak daun pegagan tersebut menjadi obat berbasis krim.
"Biar lebih mudah dibawa dan lebih mudah digunakan, kami mengubah ekstrak daun pegagan tersebut jadi semacam salep," ungkapnya.
Ia berharap untuk ke depannya penelitian ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan dapat digunakan secara massal.
"Semoga berguna untuk orang-orang. Ini kan asalnya dari tumbuhan, jadi tidak berbahaya," tandasnya.

BERBINAR DENGAN PUISI




Sebuah puisi berjudul Pesta Seni Ring Bali dibacakan begitu ekspresif oleh seorang remaja putri dalam Lomba Cipta dan Baca Puisi Berbahasa Bali Tingkat SMA/SMK se-Bali, Sabtu (22/6) lalu, di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Propinsi Bali. Kata demi kata yang terucap dari bibirnya menggetarkan kalbu. Sorot matanya yang berbinar ceria mempesona segenap penonton. Pembacaan puisi yang berdurasi sekitar dua menit itu mampu mengkomunikasikan afmosfer peristiwa budaya yang minggu-minggu ini sedang menggelinding di Bali, Pesta Kesenian Bali (PKB).

Puisi yang dibacakan oleh siswi SMA Negeri 3 Denpasar itu adalah sebagai berikut: Sasih juni-juli ring Bali/Malih kacunduk ring pesta seni/Sami pada girang ledang ugi. Kapikamkam gubernur mantra/Pinaka sarana ngwerdiang seni budaya/Ri kala ngatonin zaman awor tan pawates. Sekancan seni kabeber keajiang/Seni tradisi klasik makejang kesayang/Seni reragragan anyar makebyar liang. Kelanguan seni nadiang budi siwam/Kelanguan seni ngidupang idep satyam/Kelanguan seni ngentenang taksu sundaram. Taksu Bali magenah ring seni/Oka putu yowana sami sampunang lali/Rauh ngeruruh suksman sih pesta seni sambilang melali
Siapakah gerangan yang menciptakan puisi tersebut? Penciptanya tiada lain pembacanya sendiri, Sri Ayu Pradnya Larasari. Dalam lomba cipta dan baca puisi itu, setiap peserta diharuskan menyajikan puisi karya peserta sendiri selain wajib membaca sebuah puisi yang disediakan panitia berjudul Basa Bali karya Suntari Pr. Lomba yang diikuti oleh masing-masing tiga orang duta kabupaten dan kota se-Bali itu berlangsung dalam suasana yang menggairahkan. Tampak setiap peserta tampil bersemangat dengan aneka gaya dan identitasnya. Larasari sebagai duta Kota Denpasar tampil cukup mencuat. Tiga orang juri menetapkannya sebagai Juara I.

Jagat seni dan bahasa Bali telah menghantarkan gadis kelahiran 16 Desember 1997 ini merengkuh prestasi. Laras, demikian panggilan akrab dara asal Banjar Babakan, Sukawati, Gianyar ini, telah berinteraksi lekat dengan dunia seni sejak bocah. Sejak usia 9 tahun ia telah tampil di arena PKB dalam berbagai bidang seni seperti menari, menyanyi, mendongeng, dan berteater dolanan. Demikian pula pada PKB tahun 2013 ini, Laras didaulat tampil dalam sebuah fragmen tari Parade Gong Kebyar Dewasa. Puisi ciptaannya, Pesta Seni Ring Bali, kiranya merupakan apresiasi dan penghayatannya terhadap PKB yang kini berusia 35 tahun.
Seiring dengan reputasinya dalam dunia tari yang telah sekian kali keluar sebagai Juara I lomba-lomba tari se-Bali, Laras yang dilahirkan dilingkungan keluarga sastrawan juga bersinar pada bidang seni dengan media bahasa Bali. Laras telah tampil dalam berbagai lomba masatua (mendongeng) sejak duduk di bangku SD. Tahun 2012, Juara I Masatua Se-Bali Tingkat SMP, berhasil direngkuhnya. Juara I Lomba Pidarta Se-Bali Tingkat SMA/SMK juga berhasil diraihnya pada tahun lalu. Kepiawaiannya mendongeng dan berpidato dalam bahasa Bali telah mengantarnya tampil dalam sejumlah acara bergengsi. Pada tanggal 23 Mei lalu, Laras hadir menuturkan dongeng Pan Balang Tamak dalam pembukaan Konferensi Pendongeng Se-Dunia yang berlangsung di Legian, Kuta. Sebelumnya, pada awal Maret, Laras sempat diundang mapidarta dengan tajuk Malarapan Tresna Mabasa Bali Mapikukuh Budaya Ngewangun Karakter Wangsa di gedung DPRD Bali. “Saya cinta seni budaya Bali,” ujar Laras lugas. (Bagus)


UNTUK WILAYAH KABUPATEN GIANYAR
PILIHAN 3
SMAN 1 UBUD

Jalan Suweta –Banjar Sambahan –Ubud
Telp : ( 0361) 973492
Kode Pos : 80571
Fax : (0361)973492
Email :info@sman1ubud.sch.id

Prestasi :
o       Juara umum untuk Lomba Tari Jauk Manis se Kabupaten Gianyar yang memperebutkan piala bergilir bupati Gianyar dan memiliki grup seni Baleganjur terbaik se provinsi Bali 
o       Luh Made Sri Wahyuni siswa XII SMAN 1 Ubud mewakili Indonesia pada Konferensi Siswa SLTA Internasional yang diselenggarakan Japan Foundation di Kansai Kenkyunjois, Osaka  tanggal 20 Juni hingga 4 Juli 2013
o       Nama dan prestasi SMA Negeri 1 Ubud tidak hanya dikenal di wilayah Gianyar saja, namun sudah cukup familier di kalangan pelajar asal negeri matahari terbit, Jepang. Pertukaran pelajar antarnegara tahun ini sudah memasuki kali kelima. 
o       Kepala sekolah SMAN 1 Ubud Drs. Made Nengah, MPd., kepada koranjuri.com mengatakan, keunggulan di sekolahnya dalam bidang lokal kesenian Bali, terutama kesenian Bleganjur. 
o       Seni dan budaya yang berkembang di sekolah ini tidak perlu diragukan lagi. Setiap tahun dalam ajang lomba-lomba seni yang diadakan di tingkat provinsi maupun nasional, kerap keluar sebagai juara satu. Sekolah yang banyak melahirkan bibit-bibit penari Bali yang handal ini, kerap didatangi negara-negara luar seperti Australia, Amerika dan Jepang untuk menimba ilmu. “Melalui seni dan budaya, membentuk para siswa menjadi pribadi yang lembut dan bersahabat. Dengan demikian karakter bangsa yang ingin dimunculkan dalam diri remaja itu dapat tersalurkan.” Jelas Made Nengah.
o       Dalam studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMA Negeri I Ubud, diketahui bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar telah menetapkan sekolah ini sebagai sekolah plus ber-nuansa Hindu di Kabupaten Gianyar. Penetapan ini bukanlah suatu kebijakan uji coba, melainkan karena prestasi dan iklim akademik yang dimiliki SMA Negeri 1 Ubud selama ini memang sudah menunjukkan karakteristik sekolah bemuansa Hindu, sehingga dengan penetapan ini Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar telah memberikan penghargaan agar sekolah ini lebih meningkatkan kualitasnya melalui pengembangan visi sekolah bermutu, beriman dan berbudaya.
o       pertukaran pelajar ke Jepang yang diselenggarakan Bina Antar Budaya dan American Field Service (AFS) yang diikuti oleh Levano siswa SMAN 1 Ubud
o       pertukaran pelajar ke Melbourne, Australia yang diselenggarakan IDP yang diikuti olen Felicia Marchelia Blanco dan Fortunia Mendietta Blanco siswa SMAN 1 Ubud
o       Juara I Tari Kreasi berpasangan Tingkat Nasional pada ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2011 di Makasar yang diraih oleh Ni Kadek Desiana dan I Kadek Wira Dika Saskara siswa SMAN 1 Ubud
o       Juara II siswa berprestasi Tingkat Provinsi Bali 2011 yang diraih oleh Anak Agung Gede Raka Prastya Wibawa siswa SMAN 1 Ubud
o       Juara II Porseni Provinsi Bali 2011 yang diraih oleh I Made Partha Sarathi siswa SMAN 1 Ubud
o       Peserta Lomba Olimpiade Sains Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan di menado tanggal 11 september oleh Anak Agung Raka Prasetya Wibawa siswa SMAN 1 Ubud dan Zanial Fahmi Firdaus


PROFIL SMAN 1 UBUD :

SMAN 1 Ubud Sekolah Favorit di Kampung Seni Ubud




Tigapuluh tahun sudah SMAN 1 Ubud berkiprah. Seperti Rajawali yang mengepak sayap dengan mata tajam mengawas dunia nyata, demikian SMAN 1 Ubud terus mengepak sayap dengan mata budaya dan mata iman yang tetap awas. Soalnya sekolah ini ada di tengah hiruk pikuk kampung seni Ubud tempat dimana aneka ragam suku, agama dan kebudayaan menjadi satu nafas kehidupan.
 Tigapuluh tahun memang rentang usia yang masih relatif muda. Tanggal 8 April 1982 adalah awal bertahtanya sejarah SMAN 1 Ubud setelah Menteri Pendidikan Kebudayaan waktu itu Daoud Yusuf meresmikan gedung sekaligus mengubah nama SMAN 2 Ubud menjadi SMAN 1 Ubud. Sejak itu sampai dengan tahun ajaran 2010/2011 lalu telah ada ratusan alumni yang kini tersebar di hampir semua sektor pekerjaan, ada yang menjadi pejabat, PNS, wiraswastawan, seniman dan sebagainya.
Salah seorang guru yang mengabdi sejak tahun 1986 adalah kepala SMAN 1 Ubud saat ini Drs. I Made Nengah, M.Pd. Kata dia, mengikuti perjalanan sejarah SMAN 1 Ubud sejak tahun 1986 hingga saat ini, ada suka dan duka yang dialaminya. Tetapi sebuah kenyataan yang tak bisa dipungkiri adalah SMAN ini berada di pusat industri pariwisata yang tentu saja punya tantangan sendiri. Dan ia bersyukur SMAN 1 Ubud kini berusia 30 tahun yang ditandai dengan berbagai kegiatan dan lomba sekolah sejak November 2011 lalu berpuncak pada Rabu 11 Januari 2012 lalu.
Mengapa HUT Ke-30 SMAN 1 Ubud tidak dirayakan pada 8 April 2012 mendatang? Menurut Kepala Sekolahnya I Made Nengah, pada bulan April 2012 persis bertepatan dengan Ujian Nasional. Jadi tidak mungkin dilaksanakan berbagai kegiatan untuk memeriahkan ulang tahun tersebut. Maka kegiatannya pun dipercepat karena November 2011 sampai dengan Januari 2012 adalah waktu tanpan, dalam suasana selesai Ujian Semester.
Ulang tahun ke-30 SMAN 1 Ubud diawali dengan berbagai kegiatan pada 22-27 November 2011 dengan kegiatan penanaman pohon dan pelepasan bibit ikan bekerja sama dengan Universitas Warmadewa yang dipusatkan di Desa Lebih Gianyar. Kamis 8 Desember 2011 para siswa dan guru mengunjungi Panti Asuhan Dharma Jati Desa Bakas Klungkung, Minggu tanggal 11 Desember 2011 lomba cabang olahraga di Lapangan Dipta Blahbatuh Gianyar kemudian Kamis 15 Desember 2011 lomba akademik dan lomba lukis dan nyastra dan Sabtu 17 Desember 2011 temu kangen alumni.
Setelah tahun baru 2012, tanggal 2 Januari 2012 dilaksanakan kegiatan kerja bakti di lingkungan sekolah dan kunjungan kepada Ibu Suryati yang sudah sepuh. Rabu 4 Januari 2012 kegiatan pemutaran film dokumenter tentang Bike to School oleh Samas Gianyar dan seminar tentang entrepreneurship yang menghadirkan pembicara Hermawan Kartajaya.
Kamis 5 Januari 2012 pentas seni siswa SMAN 1 Ubud, Jumat 6 Januari 2012 lomba tari Jauk Manis dan makendang Tunggal. Sabtu 7 Januari lomba Penjor dan Minggu 8 Januari 2012 Funbike. Senin 9 Januari 2012 gladi bersih perayaan HUT, Selasa 10 Januari 2012 sembahyang bersama, dekorasi panggung dan lomba Tamiang dan Canang Rebong dan akhirnya Rabu 11 Januari 2012 puncak peringatan HUT Ke-30 SMAN 1 Ubud.
SMAN 1 Ubud adalah salah satu sekolah RSBI yang berada di Kampung Seni Ubud. Maka tak heran jika pembinaan mental, moral spiritual bagi para siswanya sangat ketat. ”Kami sadar bahwa anak-anak ada di tengah pemukiman orang dari berbagai suku bangsa. Kami mendidik anak-anak untuk tidak melihat perbedaan sebagai ancaman, tetapi juga untuk tidak tercabut dari akar budaya dan kearifan lokal sebagai orang Bali,” ujar Made Nengah.*gus

Sejarah SMAN 1 Ubud 

Desa pekraman Ubud terdiri dari 4 banjar adat yaitu Banjar Adat Ubud Kelod, Ubud Tengah, Ubud Kaja, dan Sambahan. Di sekitar banjar adat Sambahan tahun 1980 ke bawah terbentang tanah sawah milik Tjokorda Gede Ngurah Canang Sari dari Puri Kelodan Ubud. Tahun 1981 Depdikbud Propinsi Bali diberi peluang oleh Depdikbud Pusat sebuah SMA Negeri.
Peluang itu dimanfaatkan oleh Pemkab Gianyar bersama Penglingsir Puri Ubud Tjokorda Gede Agung Suyasa dan didukung oleh masyarakat ubud berhasil mendapatkan tanah seluas 9.050 m2 milik Tjokorda Gede Ngurah Canang Sari Puri Kelodan Ubud yang berlokasi di Br. Adat Sambahan untuk mendirikan gedung SMAN. Tanah tersebut ditukar dengan tanah sawah milik pemerintah yang berlokasi di Desa Adat Jukut Paku Desa singakerta Kecamata Ubud.
Pada tahun 1981 didirikan gedung SMA yang diberi nama SMA Negeri 2 Gianyar di Ubud yang biaya pembangunannya bersumber dari APBN pusat. Tahun 1981/1982 mulai penerimaan siswa berjumlah 128 siswa yang dijadikan 3 kelas. Sementara gedung dibangun siswa belajar di SD 2 Ubud dengan tenaga pengajar status honor dari guru-guru SMA Negeri 1 Gianyar berjumlah 15 orang dan Kepala sekolah PLH Ida Bagus Putu Purba dari SMA N 1 Gianyar.
Setelah satu Semester yaitu mulai semester dua tahun pelajaran 1981/1982, siswa sudah dapat menggunakan gedung baru yang terdiri dari 6 ruang belajar, Ruang Laboratorium, ruang Perpustakaan, ruang Tata Usaha, ruang Guru, ruang Kepala sekolah, satu WC guru dan Satu WC siswa. Pada 8 April 1982 Gedung SMA Negeri 2 Gianyar di Ubud diresmikan oleh Mentri Depdikbud Dr. Daoed Yoesoef. Tahun 1982 perubahan status dari SMA Negeri 2 Gianyar menjadi SMA Negeri 1 Ubud.
Sejak didirikan sekolah ini berturut-turut dipimpin oleh Ida Bagus Putu Purba (1981-1989), Anak Agung Gede Anom,BA (1989-1993), Wayan Mawa,BA (1993-1999), Drs. Anak Agung Ketut Raka (1999-2008) dan sejak 2008 dipimpin oleh Drs. I Made Nengah, M.Pd. Hingga sekarang jumlah tenaga pendidik yang ada di SMA Negeri I Ubud sebanyak 73 orang (66 orang Guru tetap dan 7 orang Guru tidak tetap) kemudian tenaga kependidikan sebanyak 23 orang (16 orang pegawai tetap dan 7 orang pegawai tidak tetap).
Perubahan fisik dan infrastruktur sekolah sudah banyak berubah ke arah kemajuan. Diantaranya ruang kelas 16 ruangan, Lab Bahasa, Lab Fisika, lab komputer, Aula dan sebagainya. Yang tidak kalah pentingnya adalah SMA Negeri I Ubud ditunjuk sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang nantinya akan dikembangkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Ini menjadi tantangan bagi sekolah yang harus mendapat dukungan penuh baik dari guru, pegawai siswa, orang tua siswa dan masyarakat.
Dalam kesehariannya SMAN 1 Ubud mengemban visinya yakni ”Bermutu, Beriman dan Berbudaya”. Sekolah ini mengemban misi yakni; Menumbuh kembangkan rasa keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha Esa, Mengefektifkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), Berusaha mengikuti perkembangan IPTEK, Meningkatkan Kualitas profesional guru, Menumbuhkan persaingan positif dalam berprestasi, Meningkatkan mutu melalui mencintai dan menghargai seni budaya bangsa, Menciptakan hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekolah. Sedangkan mottonya ’BUDIMAN’, Beriman, Unggul, Dinamis, Inovatif, Mandiri, Agresif dan Normatif.

Sma Negeri 1 Ubud Raih Juara Umum




SMAN 1 Ubud untuk kali kelima menggelar lomba mekandang dan menari Jauk Manis antara SMA/SMK se-Bali. Kegiatan tahun ini yang diberi nama Osis Cup V SMA N 1 Ubud. Makendang Tunggal dan Tari Jauk Manis antar SMA/SMK se-Bali berlangsung di aula sekolah setempat (15/1).
Sebanyak 10 pasang peserta dari SMA di Gianyar dan Denpasar mengikuti perlombaan diramaikan oleh supporter masing-masing peserta.
Menurut Ketua Panitia Penyelanggara Drs.  I Wayan Astawa, kegiatan lomba kali ini diikuti oleh 10 pasang peserta berasal dari SMA/SMK yang ada di Bali. Kegiatan perlombaan disamping diarahkan untuk melestarikan seni Bali khusunya menabuh dan menari juga diarahkan untuk mengarahkan generasi muda khusunya anak sekolah pada kegiatan yang paositif. Dengan kegiatan lomba ini diharapkan Gianyar sebagai gudangnya seni dapat lahir seniman tari dan tabuh yang dapat lebih mengharumkan nama Gianyar dan Bali sebagai daerah seni dan budaya.
Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan lomba menari dan menabuh di SMA N 1 Ubud. Tentunya dengan perlombaan ini dapat dijadikan ajang dalam melestarikan seni dan berkesenian di masyarakat, khususnya generasi muda. Kedepan Bupati berharap kegiatan serupa dapat dilakukan dengan lebih baik dan lebih banyak peserta. Dengan kegiatan semacam ini, tentunya disamping dapat mencari bibit seniman juga ajang untuk apresiasi bagi generasi muda. Bupati berharap kegiatan berkesenian nantinya dapat berimbas pada, pembangunan karakter dan mental serta menjadi aset ekonomi bagi para seniman.
Dalam kegiatan lomba menghadirkan juri yang diketuai oleh I Nyoman Cerita, SST, MFA, I Ketut Partha, S.S.kar, M.Si, Ida Bagus Nyoman Mas, S.S.kar, I Wayan Sutirtha, S.Sn, M.Sn dan I Wayan Budiarsa, S.Sn. Adapun juara untuk mekandang tunggal diraih oleh I Komang Adi Saputra dari SMK N 3 Sukawati, Lomba Tari Jauk Manis diraih oleh I Made Pasek Suwarbawa dari SMA Negeri Ubud. Sedangkan juara umum diraih oleh SMA N Ubud yang piala dan penghargaan serta uang pembinaan diserahkan langsung oleh Bupati Gianyar.

sumber humas gianyar:http://www.gianyarkab.go.id/


Luh Made Sri Wahyuni mempresentasikan pidato “Yu Me” di depan Bupati Agung Bharata saat audiensi siswa berprestasi dengan Bupati Gianyar di Press Room Kantor Bupati Gianyar, (23/5)

Luh Made Sri Wahyuni siswa XII SMAN 1 Ubud mewakili Indonesia pada Konferensi Siswa SLTA Internasional yang diselenggarakan Japan Foundation di Kansai Kenkyunjois, Osaka  tanggal 20 Juni hingga 4 Juli 2013. Hal ini terungkap saat audiensi siswa berprestasi dengan Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata di Press Room Kantor Bupati Gianyar, (23/5). Luh Made Sri Wahyuni (17) menjelaskan dirinya bersama tiga siswa lain dari DI Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur, pemenang Lomba Pidato Bahasa Jepang Tingkat Nasional mewakili Indonesia pada Konferensi Siswa SLTA International di Jepang. Konferensi diikuti Siswa/i SLTA  pemenang lomba yang sama dari 40 negara di dunia. Pada kesempatan tersebut setiap peserta akan berpidato di depan seluruh peserta dan masyarakat Japan dengan menggunakan bahasa Jepang. Lebih lanjut Wahyuni, putri bungsu dari dua bersaudara  pasangan I Nyoman Werta dan Ni Made Sumerni mengungkapkan dirinya telah menyiapkan pidato berjudul “Yu Me” atau Mimpiku dalam Bahasa Indonesia. Pidato itu berisi tentang pelestarian budaya khususnya tari Bali  dan keinginannya untuk menjadi guru tari. Selain itu Wahyuni akan menampilkan tarian pendet sebagai presentasi dari pidatonya. “Ketertarikan saya pada Bahasa jepang bermula saat saya duduk di kelas X SMAN 1 Ubud dan semakin mendalam saat saya mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Bahasa.” ungkap Wahyuni Pada audiensi tersebut Luh Made Sri Wahyuni mempresentasikan pidato “Yu Me” di depan Bupati Agung Bharata. Bupati Agung Bharata yang mengerti Bahasa Jepang sangat terkesan dengan isi pidato Wahyuni dan cara Wahyuni mempresentasikannya. Bupati sangat bangga akan prestasi siswa Gianyar hingga ke ajang Internasional. Bupati Gianyar memperhatikan kesiapan Luh Made Sri Wahyuni pada ajang tersebut karena Luh Made merupakan duta Gianyar yang akan memperkenalkan seni dan Budaya Gianyar ke dunia Internasional. Bupati meminta kepada Luh Made Sri Wahyuni dan seluruh siswa lainnya yang akan mewakili Bali dalam ajang Internasional maupun nasional untuk mempersiapkan diri baik fisik maupun mental, menjaga nama baik Gianyar dan melakukan yang terbaik di bidangnya. “Mereka merupakan motivator bagi siswa lainnya dan kebanggaan Gianyar. Prestasi tersebut harus terus kita dukung dan kita kembangkan agar lebih banyak lagi siswa Gianyar yang berprestasi hingga tingkat Internasional.” Tegas Bupati Agung Bharata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gianyar, IGN Wijana menjelaskan selain Luh Made Sri Wahyuni, 8 Siswa Gianyar mewakili Provinsi Bali pada Olimpiade Olaharaga Siswa Nasional (O2SN) 2013 di Kalimantan Timur tanggal 30 Juni hingga 6 Juli 2013.  6 siswa mengikuti cabang bola volley, mereka diantaranya; Kadek Cahaya Krisna, I Gede Teja Permana, I Komang Adi Krisna, I Kadek Setiawan dari SMKN 2 Sukawati, Komang Joni Pranata dari SMKN 3 Sukawati serta Desak Putu Sintya Dewi dari SMKN 1 Gianyar. 2 siswa mengikuti cabang atletik; Ida Ayu Savitri dan Kadek Dauh Wardita dari SMAN 1 Ubud. Pada kesempatan yang sama 11 siswa SMAN 1 Ubud juga berpamitan untuk melakukan pertukaran pelajar ke Darwin, Australia selama satu minggu dari 27 Juli hingga 4 Agustus 2013. (Humas Gianyar)

SMAN 1 UBUD DILIRIK PELAJAR JEPANG



UBUD (KORANJURI.COM) - Nama dan prestasi SMA Negeri 1 Ubud tidak hanya dikenal di wilayah Gianyar saja, namun sudah cukup familier di kalangan pelajar asal negeri matahari terbit, Jepang. Pertukaran pelajar antarnegara tahun ini sudah memasuki kali kelima. 
Kebanyakan pelajar asal Jepang itu ingin mempelajari seni dan budaya secara langsung dari tempat asalnya.
Kepala sekolah SMAN 1 Ubud Drs. Made Nengah, MPd., kepada koranjuri.com mengatakan, keunggulan di sekolahnya dalam bidang lokal kesenian Bali, terutama kesenian Bleganjur. 
“Kami juga mengirimkan pelajar kesana (Jepang) dan mereka sangat menikmati belajar di sekolah kami,” jelas Made Nengah.
Diluar itu, terobosan inovasi yang diterapkan SMAN 1 Ubud, antara pengelola sekolah dan orangtua bisa saling memantau perkembangan siswa melalui pesan pendek. 
Made Nengah mengatakan, pertimbangan menggunakan fasilitas teknologi seluler itu untuk mengefektifkan waktu dan memudahkan pihaknya berhubungan secara langsung dengan orangtua siswa.
“Pertanyaan seputar administrasi, misalnya pembayaran SPP bisa dilakukan dengan SMS. Kami menyediakan nomer khusus untuk komunikasi dengan orangtua siswa,” ujar Made Nengah.
Sebagai sekolah dengan status rintisan bertaraf internasional, SMAN 1 Ubud terus melakukan pembenahan di bidang akademik maupun kegiatan ekskul. 

Drs. I Made Nengah,
Seni dan Kepramukaan

Penerapan seni dan kepramukaan sangat erat hubungannya dengan karakter bangsa, demikian diungkapkan oleh  Drs. I Made Nengah Kepala sekolah SMAN 1 Ubud. SMAN 1 Ubud mengangkat 4 karakter yaitu religius, toleransi, peduli lingkungan, dan disiplin. 
Seni dan budaya yang berkembang di sekolah ini tidak perlu diragukan lagi. Setiap tahun dalam ajang lomba-lomba seni yang diadakan di tingkat provinsi maupun nasional, kerap keluar sebagai juara satu. Sekolah yang banyak melahirkan bibit-bibit penari Bali yang handal ini, kerap didatangi negara-negara luar seperti Australia, Amerika dan Jepang untuk menimba ilmu. “Melalui seni dan budaya, membentuk para siswa menjadi pribadi yang lembut dan bersahabat. Dengan demikian karakter bangsa yang ingin dimunculkan dalam diri remaja itu dapat tersalurkan.”
Jelas Made Nengah. Fanny/Rinda

Konsep Ajeg Bali di SMAN I Ubud Bali



Perubahan-perubahan sosial budaya yang cenderung negatif tersebut telah menimbulkan berbagai bentuk keprihatinan atau ke- khawatiran. Salah satu yang paling populer diwacanakan dewasa ini sejak tidak lebih dari satu windu terakhir adalah munculnya kehendak berbagai pihak baik dari kalangan elit politik dan pejabat pemerintahan di daerah (walau terkesan hanya untuk retorika sosial politik), kalangan peneliti sosial budaya, budayawan, seniman, rohaniawan, tokoh-tokoh atau sesepuh masyarakat, kalangan ahli dan pengamat sosial budaya dan ingkungan, kalangan pariwisata, kalangan pendidik, hingga masyarakat umumnya di tingkat bawah untuk mengembalikan Bali untuk Bali.
Wacana mereka yang populer itu, yang masih dalam polemik diberi konsep — walau belum cukup mapan –, yaitu “ajeg Bali atau ajeg Hindu” (sustainability of Bali) .
Dalam penelitian Drs. I Nyoman Wijaya, M.Hum., ‘Ajeg Bali’ merupakan semua bentuk kegiatan yang bercita-cita menjaga identitas kebalian orang Bali, yang dibentuk dengan cara mengartikulasikan Bali sebagai konsep kebudayaan, yang dimaknai sebagai adat dan agama leluhur.
Menurut Nyoman Wijaya, pemikiran tentang ‘Ajeg Bali’ bukan berlandaskan pada realitas ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan bersifat artifisial dan ahistoris yang mengakibatkan terjadinya pertemuan timbal balik dan dialektis antara intelektual dan masyarakat. Padahal, penataan Bali semestinya dilakukan dengan cara terlebih dahulu mengganti sistem kebudayaan Bali dari yang berorientasi ke masa lampau menjadi ke masa depan.

Rehat : Toleransi dan Kerukunan

Angenang yen nepukin anak sedih ,legayang yen nepukin anak suka. (Berdukalah bila melihat orang kesusahan, bergembiralah bila melihat orang bahagia) "Pandai-pandailah menempatkan diri pada posisi sesuai dengan situasi dan kondisi' Ungkapan tradisional ini terkandung suatu nasehat dan pesan agar kita hidup bermasyarakat perlu saling toleransi, saling hormat menghormati terhadap sesama manusia.Masyarakat Indonesia memiliki karakter bertoleransi dan saling menghormat.
editor.
Dalam studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMA Negeri I Ubud, diketahui bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar telah menetapkan sekolah ini sebagai sekolah plus ber-nuansa Hindu di Kabupaten Gianyar. Penetapan ini bukanlah suatu kebijakan uji coba, melainkan karena prestasi dan iklim akademik yang dimiliki SMA Negeri 1 Ubud selama ini memang sudah menunjukkan karakteristik sekolah bemuansa Hindu, sehingga dengan penetapan ini Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar telah memberikan penghargaan agar sekolah ini lebih meningkatkan kualitasnya melalui pengembangan visi sekolah bermutu, beriman dan berbudaya.

Kabupaten Seni Penuh Prestasi

Kabupaten Gianyar yang terkenal sebagai kota seni, mampu meraih prestasi di bidang akademik, beberapa prestasi di raih pelajar Kabupaten Gianyar baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Hal tersebut diungkapkan Bupati Gianyar, Tjokorda oka Artha Ardana Sukawati saat audiensi dengan para pelajar dan guru berprestasi di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Gianyar (4/8).
Bupati Gianyar mengapresiasi dan merasa sangat bangga atas raihan prestasi para pelajar dan para guru Kabupaten Gianyar. Prestasi tersebut pastinya diraih karena usaha dan kerja keras yang dipupuk dari awal.
Prestasi itu juga menjadi bukti bahwa Gianyar tidak hanya mempu mencetak seniman berbakat namun juga mampu mencetak pelajar yang berprestasi di bidang akademik, sebagai indikatur bahwa pendidikan di Kabupaten semakin baik
Bupati gianyar menuturkan Pendidikan di Kabupaten Gianyar sudah sangat baik dan merata hal tersebut dapat dilihat dari raihan prestasi para pelajar yang diterima tidak hanya didominasi oleh sekolah di wilayah tertentu namun menyebar ke semua wilayah.
Bupati berpesan kepada para pelajar bahwa segalanya mungkin dilakukan asal kan memiliki niat yang kuat, berusaha, gigih dan bekerja keras,
Diharapkan pendidikan di Kabupaten Gianyar dapat lebih berprestasi dan terus meningkatkan mutu serta kualitasnya. Dan prestasi tersebut bisa menjadi motivator bagi pelajar lainnya untuk mampu berprestasi lebih baik
Disela-sela audiensi, salah satu siswa berprestasi, Felicia Marchelia Blanco menjelaskan bahwa dari pengalamannya mengikuti pertukaran pelajar ke Melbourne, Australia, dirinya melihat bahwa pendidikan di Gianyar tidak jauh berbeda dengan di Australia dalam hal kurikulum hanya perbedaan fasilitas dan metode pendidikan. Dirinya berharap para pelajar di Kabupaten Gianyar mampu berprestasi lebih baik
Levano, siswa berprestasi yang akan ke Jepang dalam rangka pertukaran pelajar menjelaskan bahwa dirinya akan memperkenalkan budaya dan pendidikan di Kabupaten Gianyar kepada masyarakat Jepang khususnya teman-temannya di Jepang nanti sehingga dia berharap hubungan Gianyar dan Jepang akan menjadi semakin baik.
Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Gianyar, I Gusti Ngurah Wijana menjalaskan bawa berbagai prestasi akademik diraih oleh para pelajar Kabupaten Gianyar baik provinsi maupun Nasional di tahun 2011 ini, yaitu :
1.      pertukaran pelajar ke Jepang yang diselenggarakan Bina Antar Budaya dan American Field Service (AFS) yang diikuti oleh Levano siswa SMAN 1 Ubud
2.      pertukaran pelajar ke Melbourne, Australia yang diselenggarakan IDP yang diikuti olen Felicia Marchelia Blanco dan Fortunia Mendietta Blanco siswa SMAN 1 Ubud
3.      Juara I Nasional SMK Festival 2011 (SMK National Creativity Contest) yang diraih oleh siswa SMK I Tegallalang
4.      Juara III National SMK Skill Contes 2011, Program Keahlian Otomotif yang diraih oleh siwa SMKN I Tegallalang.
5.      Juara I Tari Kreasi berpasangan Tingkat Nasional pada ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2011 di Makasar yang diraih oleh Ni Kadek Desiana dan I Kadek Wira Dika Saskara siswa SMAN 1 Ubud
6.      Juara I Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional pada ajang FLS2N yang diraih oleh Sang Ayu Putu Siwe Juliantri siswa SMAN 1 Sukawati
7.      Juara II siswa berprestasi Tingkat Provinsi Bali 2011 yang diraih oleh Anak Agung Gede Raka Prastya Wibawa siswa SMAN 1 Ubud
8.      Juara II Porseni Provinsi Bali 2011 yang diraih oleh I Made Partha Sarathi siswa SMAN 1 Ubud
9.      Guru Teladan Provinsi Bali 2011
10.  19 siswa SMA/SMK Gianyar mengikuti Festival International Nature Loving Association (INLA)
11.  Penghargaan Tunas Muda Pemimpin Muda Indonesia (TMPI) 2011 Kategori Kelompok Marjinal dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI dan UNICEF yang diraih oleh Sang Made Lanang Prasetia siswa SMAN 1 Gianyar.
12.  Peserta Lomba Olimpiade Sains Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan di menado tanggal 11 september oleh Anak Agung Raka Prasetya Wibawa siswa SMAN 1 Ubud dan Zanial Fahmi Firdaus




PILIHAN 4
SMAN 1 GIANYAR


Kontak Kami

SMA Negeri 1 Gianyar
Jl. Ratna No.1 Gianyar - Bali
info@dosmangianyar.com
Ph. (0361) 0361 - 943 043 | Fax. (0361) - 944 073








Loma baris berbaris provinsi Bali




Menjadi perwakilan Duta wisata Bali " Jegeg dan Bagus " untuk wilayah Gianyar



Lomba sekolah sehat





penelitian daun mimba sman 1 gianyar memperoleh gelar juara 1 nasional dalam kompetisi peneliti muda


Gst Ayu Made Gita Permatasari


Jegeg Bali yang Suka Tantangan

Sunday, September 15th, 2013
gita
Click to Read

Suka tantangan adalah karakter remaja bernama lengkap Gusti Ayu Made Gita Permatasari. Gadis berparas manis inipun semakin terkesan tomboy karena kegiatan ekstrakurikuler yang digelutinya selain paduan suara adalah Sispala. Tapi soal cita-cita pilihannya adalah menjadi dokter.

Lahir di Gianyar 5 Mei 1997 silam, warga Banjar Kutuh Kaja, Petulu Ubud yang merupakan alumni SMP Negeri 1 Ubud ini ternyata suka jalan-jalan, menyanyi, olahraga sepeda dan bulu tangkis. Siswi Kelas XI SMA Negeri 1 Gianyar ini lahir dari paduan cinta ayah I Gusti Nyoman Arya seorang pendidik di SD 2 Peliatan dan ibu I Gusti Putu Arini yang sehari-hari bergelit sebagai seorang wirausaha.

Sejak di sekolah dasar, Gita, demikian teman-teman menyapanya, sudah mengoleksi banyak prestasi. Ia adalah juara kelas selama belajar di Sekolah Dasar dan juara umum saat menempuh pendidikan di SMP Negeri 1 Ubud, Juara 3 Olimpiade Matematika Kabupaten Gianyar dan tercatat sebagai siswi teladan Kabupaten Gianyar pada 2011 silam. Terakhir Gita menoreh prestasi gemilang yaitu dinobatkan sebagai Jegeg Gianyar 2013 yang kemudian menyabet gelar Jegeg Bali 2013. Tidak semua remaja dapat dengan mudah meraih gelar Jegeg Bali karena harus melalui kompetisi yang memerlukan kecerdasan, wawasan luas dan berkepribadian yang baik.

Bagi Gita, untuk menggapai suatu tujuan apapun memerlukan proses, berusaha dengan tekun dan penuh semangat. Termasuk berproses dalam merebut gelar Jegeg Pariwisata Gianyar 2013. Gita mengaku tak menyangka terpilih sebagai Jegeg dalam ajang pemilihan Jegeg Bagus Pariwisata Gianyar 2013. Pada pemilihan Jegeg Bagus tingkat Kabupaten Gianyar Gita bukan finalis yang dijagokan. Tapi setelah berproses melalui karantina dan latihan ternyata terpilih Gita mampu terpilih sebagai jegeg Gianyar menyisihkan enam finalis lainnya. Selanjutnya Gita mewakili Gianyar ke ajang Bagus Jegeg Pariwisata Provinsi Bali 2013.

Di tingkat Provinsi Bali, Gita mengikuti semua proses karantina. Malam penjurian dan malam bakat dilaksanakan di Hotel Puri Ayu 23-27 Juli 2013 lalu. Selanjutnya pada tanggal 27 Juli dilaksanakan malam final Jegeg Bagus IX di Art Center yang diikuti 9 pasang Jegeg Bagus dari delapan kabupaten dan satu kota di Provinsi Bali. Dan Gita pun dinobatkan sebagai Jegeg Pariwisata Provinsi Bali tahun 2013.
Atas prestasinya ini Gita tak lupa berterimakasih kepada para senior semeton Jegeg Bagus yang telah melatih dan membimbingnya baik saat mengikuti proses di Gianyar selama satu bulan maupun saat di Hotel Puri Ayu. Prestasinya ini juga berkat dukungan teman-temannya dan para guru di SMAN 1 Gianyar. ”Ini adalah kebanggan bagi Gianyar karena untuk pertama kalinya meraih Jegeg Bali,” ungkap Gita bangga.
Konon niat merebut gelar Jegeg Bali sudah muncul sejak tahun 2012 lalu. Kala itu, Gita bersama kakaknya menonton final Jegeg Bagus Bali di Art Center. Saat itu ia mengutarakan tekadnya pada Sang Kakak.”Wi, nanti Gita yang akan ada di panggung itu tahun depan,” ujarnya mengenang.

Meski sempat ingin membatalkan niat untuk ikut di ajang pemilihan Jegeg Bagus karena bertabrakan dengan jadwal ulangan umum namun karena pendaftaran diundur, Gita pun mendapat kesempatan emas. ”Aku dan kakak sama-sama mendaftar dan ikut ajang bergengsi tersebut. Sayangnya kakak gagal dan aku melanjutkan perjuangan sendiri,” ujar Gita.
Pembekalan yang berkesan bagi Gita di ajang pemilihan Jegeg Bagus Bali adalah mengenai public speaking. Baginya materi tersebut sangat dibutuhkan untuk mengasah kemampuan bicara dan memperkuat rasa percaya diri. Sebagai remaja, kita harus memiliki rasa percaya diri agar mampu bersaing dan tidak malu-malu dalam keinginan meraih cita-cita setinggi-tingginya. Selain itu, sebagai penerus bangsa para remaja juga harus bisa memfilter diri terhadap segala hal baru yang masuk. Dengan semakin luasnya akses informasi, harus dimanfaatkan secara positif. “Semasih muda jangan berhenti mencoba untuk melakukan apapun itu selagi masih bisa dilakukan. Yang penting untuk hal-hal yang positif dan membuat diri serta banyak orang bangga,” saran Gita kepada teman-teman pembaca IMOB Educare.

Prestasi Melahirkan Prestisa


 14 Oct 2013   Posted by admin  0 Comment


Prestasi Melahirkan Prestisa
GIANYAR, Pos Bali – Melahirkan generasi yang sarat dengan prestasi, unggul akan mutu serta berpijak pada budaya bangsa dan peduli lingkungan. itulah visi dari SMA Negeri 1 Gianyar atau akrab disapa Dosman. SMA Negeri 1 Gianyar adalah sekolah unggulan yang beralamat di Jl. Ratna, Tegal Tugu, Gianyar-Bali sebelah selatan patung Dewa Indra, Dewa perang dan yang teragung diantara semua petarung, penguasa petir dan badai.
Dosman berdiri kokoh diatas sungai yang biasa disapa Tukad Cangkir. Menilik sejarah Dosman, ternyata semenjak tahun 1963 Dosman telah melewati serangkaian proses hingga bisa berdiri sampai sekarang. Keadaan Dosman saat ini sangatlah berbeda dengan keadaan Dosman yang dulu, mulai dari segi fisik (gedung), serta sistem belajarnya. Dosman pernah menyandang status sekolah swasta dengan nama SMA Dharmajaya, yang kemudian diganti menjadi SMA Pilial Denpasar. Sekitar tahun 1963 Dosman belumlah memiliki bangunan tetap seperti saat ini, melainkan meminjam tempat di SMP Dwijendra Gianyar (yang merupakan bekas Yayasan Pantiyasa) namun pada saat terjadinya G30S PKI, sekolah dipindahkan ke Balai Masyarakat (Balai Budaya) Gianyar, kemudian dipindahkan ke Tegal tugu (lokasinya sekarang) yang saat itu masih ditempati oleh SD 2 dan SD 5 Gianyar.
Pada Tahun 1964, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengubah status sekolah ini menjadi SMA Negeri 1 Gianyar. Pada saat itu mulailah dibangun gedung SMA Negeri 1 Gianyar, sedangkan SD 2 Gianyar dipindah ke lokasi Bukit Buwung. Yang menjabat sebagai Kepala Sekolah SMAN 1 Gianyar pada saat itu adalah Ngakan Nyoman Mantra yang merupakan guru SMA 1 Denpasar. Beliau diminta untuk menjabat sebagai Kepala Sekolah dengan SK pengangkatan oleh panitia pendirian SMA N 1 Gianyar yang anggotanya terdiridari : Bapak Seram (alm), Bapak Sedana (alm) dan Bapak Reta (alm). Beliau memimpin sekolah semenjak tahun 1964-1969. Setelah 5 tahun masa kepemimpinan Ngakan Nyoman Mantra, BA posisi beliau digantikan oleh I Wayan Merdi dari tahun 1969-1999, beliau memimpin selama 30 tahun. Kemudian dilanjutkan oleh I Nyoman Arka, dan setelahnya SMAN 1 Gianyar juga sempat dipimpin oleh  I Nyoman Manda, namun Beliau hanya memimpin dalam waktu yang singkat. Sejak tahun 1999 dipimpin oleh Drs, I Dw Made Tantra  sampai 31 Desember 2009, kemudian awal tahun 2010 digantikan oleh Dewa Nyoman Alit S.Pd, M.Pd  tepatnya dari 5 Januari 2010 sampai sekarang.
“Secara historis sekolah ini sudah menjadi unggulan,” ujar Dewa Nyoman Alit kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gianyar periode sekarang. Ia menyatakan bahwa program sekolah yang dipakai merupakan satu-kesatuan yang komprehensif dengan goal atau tujuan mencetak generasi muda yang unggul dalam berbagai hal (akdemis, non-akademis – Red)
Dosman tidak hanya mencetak intelektual namun juga mencetak generasi muda yang berbudaya dan mencintai lingkungan. Isu lingkungan yang menyangkup kehidupan masyarakat dan alam sekitar menjadi salah satu prioritas. Ia mengajak siswa-siswanya untuk memperhatikan lingkungan, karena menurutnya lingkungan sifatnya timbal balik (cinta filia). “Cintai lingkungan maka lingkungan juga akan mencitai kita,” ujar Dewa Nyoman Alit.
“Sebuah kecerdasan intelektual harus diimbangi dengan kepekaan terhadap lingkungan sekitar,” tambahnya.
Rekam jejak prestasi dosman sudah tidak diragukan lagi, deretan piala menghiasi almari prestasi dosman, dari olimpiade bertaraf nasional sampai non-akademis yang tidak kalah pamor seperti silat dan kriket. “Dosman juga meraih predikat sekolah dengan kinerja terbaik dalam lomba sekolah sehat tingkat nasional,” papar Dewa Nyoman Alit.
Prestasi bagi dosman adalah sebuah ukuran seperti apa pandangan dan tingkat apresiasi masyarakat terhadap instansi pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, dosman tetap memecut semangat anak didiknya dalam meraih prestasi demi prestasi karena prestasi akan berdampak pada jenjang kehidupan siswa kedepan dan citra sekolah “Masyarakat akan melihat dari prestasi, karena prestasi melahirkan prestisa,” pungkasnya. c012

SMAN 1 Gianyar wakili Gianyar

Sarat prestasi nasional dan internasional SMAN 1 Gianyar wakili Gianyar dalam Lomba Wawasan Wiyata Mandala tingkat Provinsi Bali. Kegiatan penilaian dilaksanakan oleh 8 orang tim penilai dari berbagai dinas di Provinsi Bali. Kepala Sekolah SMAN 1 Gianyar, Dewa Nyoman Alit, S.Pd, M.Pd menyampaikan SMAN 1 Gianyar sejak berdiri tahun 1964 telah tercatat meluluskan 10 ribu alumni dengan ratusan prestasi di tingkat nasional dan internasional. Beberapa prestasi tersebut antara lain di Bidang Akademis: peringkat 2 nasional rata-rata NUAN tahun 2010 dan peringkat 4 besar pada tahun 2011, peringkat 2 nasional bidang statistic, mewakili Bali dalam olimpiade matematika. Selain itu SMAN 1 Gianyar juga unggul di bidang Olahraga dengan prestasi sebagai anggota Tim Nasional bidang Kriket, anggota Tim Basket provinsi, dan ikut menjadi atlit dalam memperkuat kontingen Gianyar dalam Porprop 2011. dibidang seni dan budaya juga tidak ketinggalan untuk dikembangkan, hal ini terbukti dengan berhasilnya siswa SMAN 1 Gianyar meraih juara nasional membaca kitab Alquran, runerup Jegeg Bagus Bali dan berbagai prestasi lainnya di bidang kesehatan. Melalui Visi Unggul dalam Mutu, Sarat Prestasi Nasional dan Internasional serta Berpijak Pada Budaya Bangsa, SMAN 1 Gianyar selalu berupaya meningkatkan peran sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang optimal bagi para siswanya. Wakil Bupati Gianyar, Dewa Made Sutanaya menyampaikan SMAN 1 Gianyar sebagai sekolah rintisan standard internasional telah memenuhi 8 standar nasional pendidikan yaitu: (1)  standar isi;  (2) standar proses; (3) standar kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (5) standar sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar pembiayaan; dan  (8) standar penilaian pendidikan. Sutanaya juga menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar SMAN 1 Gianyar yang telah sepenuh tenaga mempersiapkan diri dalam menghadapi Lomba Wawasan Wayata Mandala tingkat Provinsi. Lomba ini merupakan suatu motivasi positif untuk terus memacu diri meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu lomba ini juga dapat dijadikan momentum persiapan diri dalam menyongsong berbagai lomba yang akan diikuti SMAN 1 Gianyar. Ketua tim penilai, Made Suarti menyampaikan Lomba Wawasan Wiyata Mandala bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait peran sekolah sebagai pusat kegiatan pembelajaran dalam pengembangan logika, etika dan estetika generasi muda. Kegiatan pembelajaran ini terbangun berdasarkan dukungan sekolah, lingkungan serta dukungan dari orang tua siswa itu sendiri. Sehingga wawasan wiyata mandala ini akan terkait 5  hal pokok yaitu: sekolah sebagai lingkungan pendidikan, wewenang dan tanggung jawab kepala sekolah, hubungan antara guru dan orang tua murid, sifat warga sekolah terhadap martabat dan citra guru, serta sekolah dan masyarakat. (Humas Gianyar)

Lomba Kesehatan UKS Tingkat Nasional

Temans, SMAN 1 Gianyar  telah ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar mewakili sebagai peserta Lomba Kesehatan UKS Tingkat Nasional loh..
Untuk menyambut lomba itu, SMAN 1 Gianyar sudah melakukan persiapan 2 hari sebelumnya.
Penilaiannya dilakasanakan pada tanggal 5 Juli 2013 di depan pura persembahyangan SMAN 1 Gianyar.
Acara ini dihadiri oleh Dinas Pemda Gianyar, Pemprov serta Team Penilai Nasional.
Dan pastinya, Axis memberikan support berupa tenda untuk tamu, tenda peneduh pemain gamelan dan paduan suara.
Ada beberapa penilaian yang dilakukan dalam lomba tersebut, yaitu Kebersihan Ruang UKS, Kebersihan KM, Kebersihan kantin sekolah, Penataan Taman di Lingkungan Sekolah, Kebersihan Ruang kelas, Kantor Kepsek,Kesigapan Team UKS dalam menindak warga sekolah yang sedang sakit. Seru temans!



MEMPEROLEH JUARA 2 NASIONAL MENURUT WEBSITE KEMENTRIAN KESEHATAN TAHUN 2013 




No comments: